Inilah Azab yang Allah Timpakan Untuk Kaum Nabi Luth - BANDAR post

Hot

Kamis, 21 Desember 2017

Inilah Azab yang Allah Timpakan Untuk Kaum Nabi Luth

Inilah Azab yang Allah Timpakan Untuk Kaum Nabi Luth

  



BANDARpost, Saat ini kaum penyuka sesama jenis sedang menjadi bahan perbincangan masyarakat. Terlebih lagi kaum tersebut secara terang-terangan mencari cara pembenaran bahwa menyukai sesama jenis merupakan hal wajar, karena hal tersebut bukanlah suatu penyakit dan merupakan hak asasi manusia yang harus diperjuangkan. Meski memberikan alasan tersebut, tentu saja menyukai sesama jenis tidak dapat ditoleransi karena tidak dibenarkan dalam agama, terutama agama Islam.

Seperti yang kita ketahui bahwa kaum penyuka sesama jenis sudah ada sejak zaman dahulu, yaitu pada zaman Nabi Luth. Bagaimana kisah kaum tersebut? Azab apa yang Allah timpakan kepada kaum tersebut? Mari, disimak!

Kaum Sodom merupakan kaum yang rendah moral dan rusak akhlaknya. Oleh karena itu, Nabi Luth diutus oleh Allah untuk meluruskan kelakuan dan akhlak umatnya.

Kaum Sodom setiap harinya melakukan hal-hal yang bertentangan dengan perintah Allah. Maksiat dan kemungkaran merajalela dalam pergaulan hidup mereka. Lebih parahnya lagi, kaum tersebut melakukan penyimpangan seksual. Hampir seluruh kaum laki-lakinya hanya tertarik kepada sesamanya, begitu juga kaum wanitanya. Kedua jenis kemungkaran ini menjadikan suatu kebudayaan bagi kaum Sodom.

Karena keruntuhan moral dan kerusakan akhlak telah mendarah daging di dalam kaum tersebut, maka dakwah dan ajakan Nabi Luth yang dilaksanakan dengan kesabaran dan ketekunan tidak mendapat tempat di dalam hati dan pikiran mereka.

Hingga pada suatu saat, kaumnya merasa kesal dengan Nabi Luth yang selalu berdakwah. Mereka meminta Nabi Luth untuk menghentikan dakwahnya dan mengusir ia beserta keluarga dan pengikutnya.

Nabi Luth merasa bahwa berdakwah kepada mereka yang sudah runtuh akhlaq dan moralnya adalah perbuatan yang sia-sia. Lalu, ia meminta kepada Allah untuk ditimpakannya azab kepada kaum tersebut. Permohonan Nabi Luth dikabulkan oleh Allah. Lalu, dikirimkanlah tiga orang malaikat yang menyamar sebagai manusia biasa.

Mereka adalah malaikat yang bertemu Nabi Ibrahim dengan membawa berita gembira atas kelahiran Nabi Ishaq dan memberitahukan bahwa mereka adalah utusan Allah dengan tugas menurunkan azab kepada kaum Sodom.

Dalam pertemuan tersebut Nabi Ibrahim memohon agar penurunan azab kepada kaum Sodom ditunda dan memohon agar Nabi Luth diselamatkan dari azab yang akan diturunkan kepada kaum Sodom. Permintaan tersebut diterima oleh para malaikat.

Para malaikat tersebut sampai di kota Sodom dengan menyamar sebagai lelaki muda yang berparas tampan, badan berotot, dan tegap. Dalam perjalanan, ketika hendak memasuki kota, para lelaki muda (malaikat) bertanya kepada seorang gadis, mereka ingin diterima di rumah sebagai tamu. Gadis tersebut tidak berani memberikan keputusan sebelum ia berunding dahulu dengan keluarganya dan meninggalkan para lelaki muda itu untuk memberitahu ayahnya, Nabi Luth.

Mendengar kabar dari anak gadisnya, Nabi Luth menjadi bingung. Jika menerima tamu yang berparas tampan akan mengundang risiko, yaitu kaumnya yang tergila-gila untuk melakukan hubungan sejenis akan datang. Akhirnya, Nabi Luth memutuskan untuk menerima para lelaki muda itu sebagai tamu di rumahnya. Ia hanya pasrah dan berlindung kepada Allah.

Lalu, pergilah Nabi Luth menjemput tamu yang sedang menanti di pinggir kota dan diajaklah mereka bersama-sama ke rumah. Ia telah berpesan kepada istri dan kedua puterinya agar merahasiakan kedatangan tamunya. Tapi, istri Nabi Luth membocorkan berita kedatangan tamu kepada umat Nabi Luth dan berita itu pun tersebar.

Datanglah beramai-ramai para lelaki kaum Sodom yang berkeinginan untuk memuaskan nafsu mereka. Mereka berteriak memanggil Nabi Luth untuk melepaskan para lelaki muda itu. Tapi, Nabi Luth tidak membuka pintu dan berseru agar mereka kembali ke rumah masing-masing dan jangan mengganggu tamunya.

Seruan Nabi Luth tidak dipedulikan, mereka bahkan mendesak akan membuka pintu rumahnya dengan paksa jika pintu tidak dibuka. Merasa dirinya sudah tidak berdaya untuk menahan para kaumnya, berkatalah Nabi Luth secara terus terang kepada para tamunya,

"Sesungguhnya aku tidak berdaya lagi menahan orang-orang itu jika menyerbu ke dalam. Aku tidak memiliki senjata dan kekuatan fisik yang dapat menolak kekerasan mereka, tidak pula mempunyai keluarga atau sanak saudara yang disegani oleh mereka yang dapat aku mintai pertolongannya. Aku merasa sangat kecewa, bahwa sebagai tuan rumah aku tidak dapat menghindarkan gangguan terhadap tamu di rumahku sendiri."

Mendengar keluh kesah Nabi Luth, para pemuda itu memberitahu hal yang sebenarnya bahwa mereka adalah para malaikat yang menyamar sebagai manusia yang diutus oleh Allah untuk menurunkan azab dan siksa kepada kaumnya.

Para malaikat itu menyuruh Nabi Luth membukakan pintu rumahnya agar dapat memberi kesempatan bagi orang-orang yang haus akan nafsu terhadap lelaki itu.

Tapi, ketika pintu dibuka dan para kaum Sodom ingin menginjakkan kaki untuk masuk, para malaikat membutakan mata mereka. Lalu, para malaikat berseru kepada Nabi Luth agar segera meninggalkan perkampungan tersebut bersama keluarga dan pengikutnya karena waktunya azab Allah ditimpakan.

Kemudian, Nabi Luth keluar dari rumahnya bersama keluarganya dengan berjalan cepat menuju keluar kota. Akan tetapi, istri Nabi Luth yang merupakan musuh dalam selimut bagi Nabi Luth tidak tega meninggalkan kaumnya. Ia berada di belakang rombongan Nabi Luth berjalan perlahan-lahan dan tidak henti-hentinya menoleh ke belakang karena ingin mengetahui apa yang akan menimpa kaumnya.

Setelah melewati batas kota, bergetarlah bumi dengan dahsyatnya di bawah kaki rakyat Sodom, termasuk istri Nabi Luth. Getaran tersebut kemudian diikuti gempa bumi dahsyat disertai angin kencang dan hujan batu yang menghancurkan kota Sodom berserta semua penghuninya. Hancurlah kota tersebut. Tetapi, Allah masih meninggalkan sisa-sisa kehancuran kota tersebut sebagai peringatan kaum yang kemudian melalui bekas kota Sodom tersebut.

Sahabat Ummi, demikianlah azab yang ditimpakan untuk kaum Nabi Luth. Semoga kita semua terlindung dari segala kemaksiatan, agar terhindar dari azab yang pedih seperti cerita di atas. Aamiin. (Dina Nazhifah)

Sumber: dailymoslem(dot)com dan berbagai sumber
Ilustrai: Google

Tidak ada komentar:

Posting Komentar