Kartu ATM Tertelan, Jangan Pernah Lakukan ini Jika Tak Ingin Saldo Terkuras
Ilustrasi Mesin ATM (CNNIndoensia.com)
BANDARpost, Dilansir CNNIndonesia.com (01/11/2018), kartu ATM tertelan saat melakukan transaksi di sebuah mesin ATM terkadang memang sering terjadi. Namun, ternyata adakalanya benar-benar tertelan dan adakalanya sengaja dibuat sekakan-akan tertelan oleh sindikat pembobol ATM.
Beberapa hari lalu, Unit I Subdirektorat Reserse Mobil Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya baru-baru ini menerima laporan dari korban, yang mengaku uang sebesar Rp 740 juta di ATM nya terkuras habis, setelah kartu ATM nya tertelan mesin ATM. Atas laporan tersebut, pihak Polda Metro Jaya menyampaikan bahwa, kejadian tersebut sudah sering terjadi.
Bahkan polisi sudah pernah menangkap sejumlah pelaku sindikat pembobol ATM dengan modus mengganjal mesin ATM dengan sebatang korek api kayu. Dengan batang korek api tersebut, bisa menyebabkan seolah-olah kartu ATM korban tertelan.
Pada saat korbannya panik, sebagian mereka beraksi dengan mendesak korban agar segera meninggalkan mesin ATM dengan alasan ingin menggunakan mesin ATM untuk melakukan pembayaran belanja online.
Korban yang semakin panik tersebut, akhirnya dimanfaatkan oleh pelaku lainnya dengan menawarkan jasa bakal membantu mengeluarkan ATM korban. Pelaku ini kemudian meminta nomor PIN ATM korban.
Pada saat memperoleh PIN tersebut, pelaku akhirnya mengatakan bahwa ATM korban tidak bisa dikeluarkan. Tidak sampai di situ, pelaku meminta korban menghubungi call centre palsu yang sudah dipersiapkan dalam stiker yang ditempel oleh pelaku ke mesin ATM.
Korban yang semakin khawatir uangnya terkuras, begitu saja mempercayai pelaku. Dan pada saat itulah, setelah pelaku berbicara lewat telepon bahwa ATM korban sudah diblokir, akhirnya korban memutuskan meninggalkan mesin ATM.
Tetapi ternyata, ATM korban sebenarnya tidak pernah diblokir. Sehingga saat korban sudah jauh meninggalkan mesin ATM, pelaku menguras saldo korban dengan berbekal nomor PIN yang didapatnya dari korban.
Aksi pencurian dengan modus tersebut, menurut pihak kepolisian, ada dua sindikat besar yang kerap melakukan modus kejahatan itu. Yakni, sindikat Sumatera dan sindikat Kalimantan. Kedua sindikat itu menguasai setidaknya 12 lokasi di Jakarta.
sementara untuk sindikat Kalimantan memiliki anggota sekitar tujuh orang. Sementara sindikat Sumatera memiliki anggota sekitar empat hingga lima orang. Bahkan, ada juga yang merupakan ayah dan anak dalam sindikat tersebut.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar