Kasihan, Yang Disanjung Jokowi Lebih Milenial dari Sandi Ini Akhirnya Ditangkap KPK? - BANDAR post

Hot

Minggu, 17 Maret 2019

Kasihan, Yang Disanjung Jokowi Lebih Milenial dari Sandi Ini Akhirnya Ditangkap KPK?

Kasihan, Yang Disanjung Jokowi Lebih Milenial dari Sandi Ini Akhirnya Ditangkap KPK?




BANDARpost, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy merasa dijebak atas penangkapan yang melibatkan dirinya - Sumber Foto: Fimadani dotnet (05/02/2019).
Kasihan kaum milenial, ketika mereka mulai tertarik oleh politik dimana ada tokoh-tokoh politik yang fun, gaul dan tampil trendy dan modern, tiba-tiba harus ternodai dengan kasus yang mematahkan simpati.

Bagaimana tidak, diantara politisi milenial yang sekarang tengah naik daun seperti Agus Harimurti Yudhoyono, Sandiaga Yuno, Emil Dardak, Grace Natalie, Nusron Wahid, dan lain-lainnya, ada Romahurmuziy alias Rommy yang dipuji Jokowi lebih milenial ketimbang Sandi.

Lalu, tiba-tiba saja Rommy mematahkan harapan kaum milenial yang menginginkan politik bersih dan bebas korupsi tanpa basa-basi.

Seperti yang dilansir gatra dotcom (16/03/2019), akhirnya Romahurmuziy yang diduga terlibat dalam kasus pemberian uang, telah ditetapkan sebagai tersangka dan menjalani penahanan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sejak di Jawa Timur, pada Jumat (15/3).

Hebatnya meski tertangkap tangan, politisi PPP ini justru merasa dijebak atas penangkapan yang melibatkan dirinya. Pria yang akrab disapa Rommy ini pun memberikan selembar kertas yang berisi pernyataan yang ia buat.

"Saya merasa dijebak tapi detail ada di sini (kertas)," kata dia kepada wartawan di gedung KPK, Jl. H. Rasuna Said, Jakarta, Sabtu (16/3).

Lebih lanjut Rommy menyatakan bahwa apa yang dilakukannya adalah sebuah resiko yang harus ditanggung oleh seorang pemimpin.

"Saya merasa dijebak, risiko sebagai pemimpin, yang memperjuangkan nasionalisme, moderat dan religius. Nasionalisme religius yang moderat," keluhnya.

Waduh, jangan-jangan fenomena OTT KPK terhadap Rommy ini nyambung dengan apa yang diungkapkan oleh Ketum Partai Solidaritas Indonesia, Grace Natalie bahwa partai-partai besar yang mengaku nasionalis ternyata masih memelihara koruptor di dalamnya.

Sumber: politicapreneure

Tidak ada komentar:

Posting Komentar