Kisah Si Miskin dan Si Kaya (Pemilik Dua Kebun Anggur)
BANDARpost, Dikisahkan dalam Alquran tentang dua orang lelaki di zaman dulu. Mereka berdua adalah sahabat. Meski bersahabat, namun keduanya berbeda. Yang satu beriman, sedangkan yang lainnya ingkar.
Dalam kisah ini, orang yang beriman diuji Allah dengan kesempitan hidup. Ia adalah orang miskin dan hartanya sangat terbatas. Namun Allah anugerahkan nikmat terbesar padanya yaitu nikmat iman dan keridhoan akan takdir Allah.
Berbeda dengan temannya yang ingkar, Allah uji ia dengan kelapangan rezeki dan kemudahan duniawi. Allah ingin mengujinya, apakah ia termasuk orang yang bersyukur atau malah kufur.
Allah pun mengaruniai yang ingkar dengan dua kebun anggur kepadanya. Kebun anggur itu tumbuh dengan subur dan berkembang dengan baik. Dengan kebun anggur itulah ia pun memiliki kekayaan yang besar. Tak hanya anggur, ia pun bisa merasakan limpahan kurma dan hasil ladang lainnya.
Ia pun berbangga dengan apa yang ia miliki. Dengan kebun yang luas dan berhasil baik, ia pun masuk ke dalam kebun dengan congkaknya. Ia merasa semua itu berhasil berkat usahanya. Ia ingkar dengan anugerah Rabbnya dan bersikap sombong kepada orang lain.
Ia bahkan berkata kepada sahabatnya yang mukmin, percakapan tersebut bahkan di abadikan dalam surat Al-Kahfi. Ia berkata,
"“Hartaku lebih banyak dari pada hartamu dan pengikut-pengikutku lebih kuat.”
Tak hanya itu, ia seakan lupa bahwa semua kenikmatan yang ia miliki adalah milik Allah. Sehingga ketika ia memasuki kebun itu, ia pun juga berkata dengan sombongnya,
“Aku kira kebun ini tidak akan binasa selama-lamanya.”
Melihat hal tersebut, temannya yang beriman pun mengingatkannya agar ia jangan lupa kepada Allah. Bahwa segala nikmat yang ia peroleh adalah milik Allah. Ia juga mengatakan agar sahabatnya tersebut mengucapkan pujian kepada Allah saat memasuki kebunnya. Seperti yang tercantum dalam surat Al-Kahfi,
“Dan mengapa kamu tidak mengatakan waktu kamu memasuki kebunmu “maasyaallaah, laa quwwata illaa billaah (sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah). Sekiranya kamu anggap aku lebih sedikit darimu dalam hal harta dan keturunan.” (QS:Al-Kahfi | Ayat: 39).
Namun, temannya mengabaikan nasihatnya tersebut, ia tetap berlaku sombong. Hingga Allah pun murka dan membinasakan semua kebunnya. Semua pohon anggur yang ia bangga-banggakan semua roboh dan hancur seketika. Melihat hal tersebut, temannya yang sombong tadi pun berkata,
“Aduhai kiranya dulu aku tidak mempersekutukan seorangpun dengan Tuhanku”.
Nasi sudah menjadi bubur.
Itulah pelajaran bagi manusia yang sombong dan tidak bersyukur.
Kita harus yakini bahwa ujian yang diberikan Allah terbagi dua. Ada yang diuji dengan kemiskinan dan hidup serba terbatas. Namun ada pula yang diuji dengan kecukupan dan kekayaan. Jika keduanya ingat kepada Allah dan bersyukur atas segala situasi, maka pahala dan balasan besar yang akan Allah berikan. Allah akan lipat gandakan kenikmatan kepada keduanya. Namun jika kita malah sombong atau malah jadi tidak bersyukur, maka Allah akan binasakan apa yang kita miliki dengan jalan yang tak kita sangka.
Oleh karena itu, semoga pelajaran diatas bisa kita ambil hikmahnya. Semoga kita senantiasa ingat kepada Allah dalam segala situasi apapun yang kita hadapi. Aamiin.
Pena cahaya
Sumber :
Kisahmuslim.com/5770-kisah-si-kaya-dan-si-miskin-pemilik-dua-kebun-surat-al-kahfi-32-44.html