Jokowi-TGB Terhalang Si Biru. Kecuali - BANDAR post

Hot

Rabu, 01 Agustus 2018

Jokowi-TGB Terhalang Si Biru. Kecuali

Jokowi-TGB Terhalang Si Biru. Kecuali

BANDARpost, Makin dekat, makin memanas, Dinamika politik bisa diibaratkan demikian. Manuver politik partai oposisi maupun kubu petahana semakin terlihat jelas. Keduanya tinggal memutuskan siapa cawapres yang akan mendampingi di Pilpres 2019.

.com/blogger_img_proxy/

Jokowi dan TGB / suratkabar.id

Saling intip jadi hal yang lumrah. Saat ijtima ulama merekomendasikan Prabowo-Salim Segaf, oposisi mengusung kombinasi nasionalis-religius, jawa-non jawa, tentara-ulama. Jika ini jadi pilihan kubu oposisi, maka di koalisi petahana punya kombinasi mirip dengan mengusung Jokowi-TGB.

Tapi apa mungkin Jokowi memilih TGB? Kita lihat aspek elektoralnya.

Popularitas Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi, punya karier politik cemerlang hingga menjadi Gubernur NTB 2 periode. Pendiri Nahdlatul Wathan, ormas islam terbesar di NTB. Dengan status demikian sudah tentu sosoknya dikenal luas oleh masyarakat, setidaknya oleh warga NTB.

.com/blogger_img_proxy/

TGB / news.detik.com

Elektabilitas TGB juga lumayan tinggi, bersaing dengn AHY. Beberapa kali masuk dalam radar survey elektabilitas secara sendiri, maupun saat dipasangkan dengan Jokowi.

Aksepbilitas, cenderung mudah diterima oleh generasi milenial dan santri atau ulama. Usia 46 tahun, dengan intelektual tinggi sebagai ahli tafsir Al-Qur’an, serta bisa mewakili non jawa.

Peluang TGB dari aspek elektoral, dipastikan gak ada hambatan. Yang justru jadi penghalang adalah nuansa ‘biru’ pada TGB, aroma Demokrat dan SBY tidak bisa ditepiskan. Ini memunculkan kesan negatif dari Megawati, Ketum PDIP. Bukan rahasia bahwa Megawati punya peran sentral dalam pengambilan keputusan Jokowi, sebagai ‘petugas partai’.

.com/blogger_img_proxy/

TGB, SBY dan Megawati / kolase (merdeka.com, jawapos.com)

Apalagi hubungan PDIP dan Demokrat kembali memanas, saat saling sindir antara SBY dan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto. Seakan menguak luka lama, ‘aroma SBY’ bisa menorehkan sakit hati dari Megawati. Penilaian subyektif demikian bakal menutup peluang TGB digandeng Jokowi.

Kecuali jika Jokowi mengabaikan penilaian subyektif Megawati itu, memilih TGB sebagai cawapres, relatif tidak ada resistensi dari partai lain di koalisi.

Sumber: UC News

Tidak ada komentar:

Posting Komentar