Pantas Shalahuddin Al-Ayyubi Mampu Menaklukan Yerusalem, Orang Tuanya Saja Seperti Ini - BANDAR post

Hot

Senin, 04 Juni 2018

Pantas Shalahuddin Al-Ayyubi Mampu Menaklukan Yerusalem, Orang Tuanya Saja Seperti Ini

Pantas Shalahuddin Al-Ayyubi Mampu Menaklukan Yerusalem, Orang Tuanya Saja Seperti Ini

Sumber gambar: satujam.com/panglima muslim

BANDARpost, Penguasa Tikrit, Najmuddin Ayyub belum memiliki pendamping hidup dalam kurun waktu yang lama.

Saudaranya, Asaduddin Syerkuh bertanya, “Mengapa kau belum jua menikah, saudaraku?”

Najmuddin menjawab, “Aku belum bertemu yang cocok."

“Maukah kulamarkan seseorang untukmu?"

“Siapa?”

Asaduddin menjawab, “Puteri Malik Syah, anak Sultan Muhammad bin Malik Syah, Raja bani Saljuk atau putri Nidzamul Malik, dulu menteri dari para menteri agung zaman Abbasiyah.”


“Dia tidak cocok untukku.”

Asaduddin Syerkuh merasa heran, “Lantas, siapa yang cocok bagimu?” tanyanya.

Najmuddin menjawab, “Aku menginginkan istri yang salihah yang bisa menggandeng tanganku ke surga dan melahirkan anak yang dia tarbiyah dengan baik hingga jadi pemuda dan ksatria serta mampu mengembalikan Baitul Maqdis ke tangan kaum muslimin.”


Saat itu, Baitul Maqdis (Yerusalem) tengah dijajah oleh pasukan salib. Sedang Najmuddin tinggal di Tikrit, Irak, yang berjarak sangat jauh dari kediamannya. Namun, hati dan pikirannya telah terpaut pada Baitul Maqdis.

Dia berimpian untuk menikahi wanita shalehah yang kelak melahirtkan ksatria dan membebaskan Baitul Maqdis untuk kaum Muslimin.

Sumber gambar: devianart.com/panglima

Asaduddin tidak merasa heran dengan ucapan saudaranya, dia berkata, “Di mana kau bisa menemukan yang seperti demikian?"

Najmuddin menjawab, “Barang siapa ikhlas niat karena Allah, akan Allah karuniakan pertolongan.”


***

Suatu hari, Najmuddin duduk dan berbincang-bincang bersama seorang Syaikh di Masjid Tikrit. Datanglah seorang gadis memanggil Syaikh dari balik tirai. Syaikh lalu meminta izin untuk bicara dengan gadis itu.

Najmudi mendengar percakapan antara Syaikh dan si gadiis. Syaikh berkata, "Mengapa kau tolak lamaran itu?"

Gadis itu menjawab, “Wahai, Syaikh. Ia adalah sebaik-baik pemuda yang punya ketampanan dan kedudukan, tetapi ia tidak cocok untukku.”


Syaikh berkata, “Lalu lelaki seperti apa yang kau inginka?”

Gadis itu menjawab, “Aku ingin seorang pemuda yang menggandeng tanganku ke surga dan melahirkan darinya anak yang menjadi ksatria yang akan mengembalikan Baitul Maqdis kepada kaum muslimin. Dia cocok untukku!”


Najmuddin seolah-olah disambar petir ketika mendengar perkataan gadis di balik tirai.

Allahu akbar! Kata-kata yang diucapkan gads itu sama persis dengan yang dia ucapkan pada saudanya.

Bagaimana mungkin hal ini bisa terjadi kalau bukan karena campur tangan Allah yang Maha Segala? Najmuddin menolak seorang putri sultan yang memiliki kecantikan dan kedudukan, begitu pula dengan si gadis yang menolak lelaki yang memiliki kedudukan dan ketampanan.

Najmuddin seketila berdiri dan memanggil Syaikh. "Aku ingin menikahi gadis ini," ucapnya.

Syaikh awalnya kebingungan. Sambil keheranan dia bertanya, “Mengapa? Dia hanyalah gadis kampung yang miskin.

Najmuddin berkata, “Ini yang aku inginkan. Aku ingin istri salihah yang menggandeng tanganku ke surga dan melahirkan anak yang dia didik jadi ksatria yang akan mengembalikan Baitul Maqdis kepada kaum muslimin.”


Akhirnya, Najmuddin menikah dengan si gadis.

Tak lama setelahnya, lahirlah putra Najmuddin yang kelak menjadi ksatria dan membebaskan Baitul Maqdis dari cengkraman pasukan salib.

Sumber gambar: kaskus.co.id/ilustrasi

Dia lahir di Tikrit, Irak tahun 532 H/1137 M. Namanya, Yusuf bin Najmuddin al-Ayyubi atau lebih dikenal dengan nama Shalahuddin al-Ayyubi.

Sumber:

Talkhis Kitabush Shiyam min Syarhil Mumti’. Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin

islamidia.com/hebatnya-kisah-cinta-dibalik-lahirnya-salahuddin-alayyubi-sang-pembebas-baitul-maqdis/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar