Korban Begal, MIB Alias Irfan, Akhirnya Buka Suara!
Foto: Irfan, http://www.gentanusa.com
BANDARpost, Kasusnya kini, jadi sorotan publik. Ini memang bukan kejadian pertama di mana pelaku begal justru meregang nyawa di tangan korbannya sendiri. Bahkan dengan senjata milik pelaku sendiri. Benar-benar naas. Pemuda mati sia-sia. Tapi, ada hal lain yang membuat kasus ini jadi sorotan khusus.
Awal kasus ini mencuat, begitu dihebohkan dengan pernyataan pihak kepolisian yang menetapkan korban begal justru menjadi tersangka. Kemudian diralat bahwa status MIB alias korban begal, masih saksi.
Sebagaimana dilansir dari Merdeka.com (29/5/2018), awalnya polisi menyebut MIB alias Muhammad Irfan Bahri, sebagai tersangka. Tapi kemudian kapolres Bekasi Kombes Indarto mengklarifikasi ucapan anak buahnya dan menyebut status Irfan masih menjadi saksi.
Dalam duel maut itu, Irfan juga mengalami sejumlah luka bacokan. Di lengan, pipi, punggung juga pahanya. Juga dengan Ahmad Rofiki yang kena sabet celurit di pundaknya.
“Kalau saya tidak melawan, saya yang mati,” tegas Irfan.
Dia menjelaskan kejadian pada dini hari itu. Dia dan kerabatnya baru saja pulang dari alun-alun kota Bekasi di Jalan Pramuka. Karena baru sepekan di kota patriot, Irfan mengajak kerabatnya untuk mampir di kawasan Summarecon Bekasi. Karena belum pernah ke sana.
Tidak tahunya, sungguh malang, dua pria tidak dikenal datang mendekat. Bahkan ayunkan senjata tajam untuk meramapas ponsel mereka. “Pertama minta HP saudara saya, lalu dikasih karena sudah mengacungkan celurit,” jelasnya.
Irfan juga dimintai ponselnya. Tapi dia menolak. Dan melihat celurit besar itu dibungkus sarung. “Saya pikir hanya untuk menakut-nakuti, tidak tahunya dia membacok.”
Setelah itu terjadi duel. Lengan Irfan kena sabetan. Tidak ingin mati di tangan begal, dia melawan. Akhirnya begal yang kena sabetan itu. “Dia bilang, ampun Bang, ampun Bang. Saya bilang serahkan HP teman saya. Kemudian diserahkan, mereka lalu kabur ke kawasan arah Piramida Summarecon.”
Irfan yang kena luka bacokan langsung ke klinik tak jauh dari tempat pamannya. Besoknya baru melapor ke polisi atas kejadian ini. Bahkan dia tidak tahu kondisi pelaku begal. “Saya tahu dari polisi bahwa perampoknya meninggal dunia di rumah sakit.”
Kini kasusnya masih dalam pengembangan. Apalagi soal adanya pernyataan dari pihak polisi bahwa Irfan sempat dijadikan tersangka atas meninggalnya pelaku begal. Semoga titik terang kasus terlihat. Karena nanti gelar perkara akan membuktikan bagaimana kebenaran semuanya. Semoga yang benar tetap benar dan yang salah jelas tak dapat dibenarkan.
Sumber : UC News
Tidak ada komentar:
Posting Komentar