Rizal: Impor Macam-Macam Itu Biar Dapat Komisi
BANDARpost -Besarnya impor garam dan gula beberapa tahun belakangan menjadi sorotan ekonom senior Rizal Ramli.
Menurut dia, negara dengan konsep neoliberalisme, semangatnya adalah impor.
“Semangatnya impor agar dapat komisi, biar bisa nilep. Sudahlah para pejabat tidak usah bantah-bantahan kita sudah tahu,” tandas RR di kediamannya di daerah Bangka, Jakarta Selatan, Senin (23/4).
Mantan Menko Ekuin era mendiang Presiden Gus Dur ini heran dengan pemerintah dalam hal ini Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan yang mengeluarkan data produksi garam nol.
“Akhirnya petani garam di Madura bingung, siapa yang mau beli garamnya,” jelasnya.
Pria yang pernah menjadi Penasehat Ekonomi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ini menilai, kondisi tersebut sengaja dibiarkan oleh pihak yang bermain agar dapat meraup untung yang berlipat dari impor.
Parahnya lagi, lanjut RR, impor gula malah dilakukan saat masa panen. Alasannya sama, produksi gula atau tebu oleh petani dianggap terus menurun.
Padahal, menurut RR, kekurangan produksi seharusnya bisa diakali dengan membuka banyak lahan tebu di beberapa daerah.
“Kalau tidak mampu mensejaterakan petani, ya jangan bikin sulit petani,” demikian mantan Menko Kemaritiman RI ini.(jj/)
Sumber :rakyatmerdeka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar