Kekuatan Mustafa-Jajuli Paling Diperhitungkan

Oleh Hermansyah Albantani Wartawan Utama/Pemimpin Redaksi lampuijo.com
Oleh Hermansyah Albantani Wartawan Utama/Pemimpin Redaksi lampuijo.com
BANDARpost, LAMPUNG – Hari ini genderang perang menuju kursi BE 1 dimulai. Sejauh ini, baru tiga pasangan calon (paslon) yang sudah mendeklarasikan diri, bahkan ada paslon yang sudah siap mendaftar ke KPU pada hari pertama pendaftaran, yakni hari ini. Total ada tiga paslon yakni Mustafa-Ahmad Jajuli yang diusung NasDem, PKS, dan Hanura, lalu pasangan Herman HN-Sutono yang diusung PDI Perjuangan, dan Arinal Djunaidi-Chusnunia Chalim yang sementara ini diusung Golkar dan PKB.
Dari ketiga paslon itu, terlihat hanya Mustafa-Jajuli yang paling siap daftar ke KPU, meski Arinal-Chusnunia dan Herman HN-Sutono sudah lebih dulu deklarasi sebagai pasangan. Semalam, paslon Mustafa-Jajuli menggelar acara selamatan dan ramah tamah di kediaman pribadi Mustafa di Kedaton.
Dari ketiga paslon yang sudah deklarasi tersebut dan mengantongi form B1KWK, berdasarkan analisa paslon Mustafa-Jajuli yang paling ditakuti. Pasalnya, paslon ini dinilai memiliki konstituen massa yang militan dibandingkan paslon lain. Mustafa secara personal, memiliki kekuatan dan basis massa yang loyal dan tidak diragukan lagi di Lampung Tengah. Ini penting mengingat Lampung Tengah merupakan daerah dengan mata pilih tertinggi se-Provinsi Lampung. Ditambah lagi dengan kekuatan NasDem nya, Mustafa yang merupakan Ketua DPW NasDem Lampung memiliki kader dan ketua DPC yang juga Bupati di daerahnya masing-masing. Sebut saja Khamamik di Way Kanan, Agus Istiqlal yang merupakan Bupati Pesisir Barat, dan Bupati Lampung Utara yakni Agung Ilmu Mangkunegara yang juga ikut maju dalam Pilbup Lampura 2018 ini.
Berdasarkan acuan KPU pada 2014 yang menetapkan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk mata pilih Lampung ditetapkan sebanyak 5,9 juta jiwa dengan mata pilih 3.033.634 laki-laki dan 2.879.534 pemilih perempuan.
Dengan rincian Jumlah pemilih terbanyak tercatat di Lampung Tengah dengan total sebanyak 898.970 pemilih diikuti dengan Lampung Timur dengan jumlah 772.791 orang. Lalu Lampung Selatan terdata sebanyak 689.923 orang, dan Bandarlampung 634.061 jiwa. Lampung Utara 447.542 orang, Kabupaten Tanggamus sebanyak 453.959 pemilih, Way Kanan ada 335.926 jiwa, Lampung Barat 317.967 jiwa, Kabupaten Pesawaran memiliki jumlah mata pilih sebanyak 317.433 orang, Pringsewu 310.272, Tulangbawang ada 285.049, Tulangbawang Barat 196.314, Mesuji 143.673 jiwa, dan Metro 109.388 jiwa.
Dengan asumsi jumlah mata pilih, Mustafa-Jajuli lebih diuntungkan dengan banyaknya pasangan calon. Jika petahana Ridho mendapatkan kursi untuk maju, total ada empat paslon. Jika dilihat dari konstlelasi kursi di DPRD Lampung, tiga paslon (minus Ridho) sama-sama memiliki 17 kursi di parlemen. Dan ini memang yang diinginkan Mustafa. Selain memberikan banyak pilihan bagi masyarakat Lampung untuk pemimpinnya, tanpa disadari ini dapat menggerus suara masing-masing paslon. Dalam hal ini, Mustafa-Jajuli diuntungkan karena basis massa mereka dikenal militan. Jajuli yang merupakan kader PKS, suaranya akan bulat mendukung paslonnya yang maju.
Oleh sebab itu, dalam pilgub kali ini, loyalitas dan militansi pemilih menjadi pertimbangan kuat masing-masing paslon. Jika PKS terkenal dengan militansinya, Mustafa dikenal blusukan ronda dan citranya yang merakyat meski tanpa menggelar atau mengundang artis ibukota, Mustafa mampu menggaet hari wong cilik. Hal itu dibuktikan saat menjadi Bupati Lampung Tengah, mampu menaikkan harga singkong yang harus diakui memberikan dampak positif citra Mustafa di mata petani singkong khususnya di Lampung Tengah. Tidak menutup kemungkinan petani singkong di kabupaten lain ingin merasakan sentuhan dipimpin Mustafa.
Berbeda dengan Arinal-Chusnunia yang diusung Golkar dan PKB. Selain sosok Arinal yang belum meroket secara elektabilitas karena masih di bawah Mustafa dan Herman HN. Meski gaya kampanyenya menghabiskan uang ratusan juta rupiah sekali manggung, namun belum mendongkrak sosok Arinal. Belum lagi di tubuh internal Golkar yang terus memanas karena penolakan sosok Arinal. Hal ini yang menjadikan suara di Golkar nantinya akan pecah, apalagi pentolan-pentolan Golkar banyak juga yang hijrah mendukung Mustafa. Belum lagi perlawanan Alzier Dhianis Thabrani yang merupakan tokoh kuat di Golkar Lampung. Di kubu PKB setali tiga uang. Perpecahan juga terjadi karena ketidakmampuan Chusnunia menggandeng ulama dan poro kyai maupun pengurus DPW PKB Lampung.
Bahkan secara terang-terangan Khaidir Bujung Ketua Lembaga Pemenangan Pemilu (LPP) DPW PKB Lampung yang juga anggota DPRD Provinsi Lampung dan Wakil Ketua DPW PKB Lampung dengan tegas menolak paslon Arinal-Chusnunia yang direkomendasikan PKB. Bahkan Khaidir Bujung dan Midi Iswanto yang merupakan anggota DPRD Lampung dan pentolan DPW PKB Lampung, justru akan mengantarkan Mustafa-Jajuli mendaftar ke KPU. Tidak kurang dari itu, poro kyai dan sepuh yang selama ini dihormati dan jadi panutan politisi PKB, ikut gerbong Khaidir Bujung dan Midi Iswanto. Jelas, ini akan berdampak pada perolehan suara PKB dalam upaya memenangkan Arinal-Chusnunia. Ini akan menggerus akar rumput.
Berbeda dengan paslon Herman HN-Sutono. Meski PDI Perjuangan lebih solid, namun bukan berarti tidak ada perpecahan usai Megawati mengumumkan dukungannya. Beberapa politisi PDI Perjuangan tidak menyukai gaya bicara Herman HN yang dinilai kasar dan kerap menyudutkan. Termasuk tudingan adanya pengkhianat terkait molornya SK PDI Perjuangan dalam menentukan paslon. Tapi dibandingkan Arinal-Chusnunia, Herman HN-Sutono lebih solid dari sisi mesin partainya. Kelemahan lain adalah dari sosok Sutono. Memang birokrat ini sudah pernah menduduki beberapa posisi strategis termasuk Sekda Lampung Selatan dan Sekda Provinsi Lampung. Namun demikian, dari sisi elektabilitas, harus diakui pasangan ini hanya bergantung pada sosok Herman HN. Dan ini sangat rawan jika nanti ada serangan politik ke personal Herman HN.
Tapi terlepas dari itu semua, keputusan ada di tangan rakyat untuk memilih pemimpinnya lima tahun ke depan. Jagan golput karena ini memengaruhi Lampung dan akan berdampak kepada masyarakat luas. (*)
Sumber : lampuijo.com
Sumber : lampuijo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar