Viral Ramai-Ramai Salam Dua Jari. TNI Kompak Dukung Prabowo Sandi?
BANDARpost Pilpres 2019 semakin dekat. Kubu Jokowi dan Prabowo semakin gencar menyambangi rakyat untuk meraih simpati. Selain di dunia nyata kampanye juga dilakukan di dunia maya.
Tidak hanya timses bahkan para simpatisan juga turut meramaikan dukungannya. Dengan berbagai cara tentunya termasuk membuat cerita hoaks dari pengeditan foto dan video hingga membuat caption atau keterangan palsu pada foto-foto tersebut. Dari kubu mana hoaks diproduksi secara massif?
Dilansir okezone.com prajurit TNI dan Polri yang berpose menunjukkan ibu jari serta telunjuknya kembali beredar melalui pesan berantai via WhatsApp. Foto yang sengaja disebarkan oleh orang yang tak bertanggungjawab itu untuk membangun premis bahwa TNI Polri tidak netral terhadap pemilihan paslon Presiden dan Wakil Presiden.
Referensi pihak ketiga
Tak hanya itu, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan dua petinggi TNI lainnya juga sempat disebut mendukung salah satu paslon Presiden dan Wakil Presiden karena berfoto dengan pose serupa salam dua jari dari salah satu paslon.
Dari penelusuran yang dilakukan Tim Hoax Crisis Center (HCC) Kalbar, diketahui bahwa foto itu merupakan foto dalam suatu kegiatan TNI dan Polri. Seperti penjelasan di bawah ini (http://www.pemilihindonesia.or.id/2018/11/21/hoax-tidak-benar-pati-polri-dukung-salah-satu-paslon-pilpres-2019)
Referensi pihak ketiga
"Kami memastikan bahwa foto yang memperlihatkan Irjen Ike Edwin dan Brigjend Tomsi mengacungkan dua jari membentuk huruf L tersebut adalah foto yang diambil tahun 2017 tatkala Korps Raport Kenaikan Pangkat Brigjen Tomsi akhir tahun 2017. Jadi, tidak benar bahwa kedua perwira tinggi (pati) Polri tersebut sedang mengampanyekan salah satu paslon pilpres 2019. Itu hoax.
Referensi pihak ketiga
Simbol salam L memang benar dipakai oleh salah satu paslon Pilpres 2019 yakni Prabowo-Sandi. Namun narasi di seputar foto yang beredar sejak 19 November kemarin itu salah besar. Diketahui bahwa foto itu semula beredar di WAG dengan narasi menggiring yang seolah kedua pati tersebut menyatakan dukungan politis kepada Prabowo-Sandi.
Begitulah hoaks terus-terusan diproduksi. Celakanya masih ada saja masyrakat yang percaya akan hoaks dan bahkan turut serta menyebarkannya.
Bagi kubu Prabowo Subianto dan Joko Widodo mestinya gencar ikut memerangi hoaks tersebut bukan membiarkan apalagi terlibat dalam pembuatan hoaks. Sebab nyatanya kerap hoaks justru akan memecah belah bangsa.
Sumber: okezone.com
BANDARpost Pilpres 2019 semakin dekat. Kubu Jokowi dan Prabowo semakin gencar menyambangi rakyat untuk meraih simpati. Selain di dunia nyata kampanye juga dilakukan di dunia maya.
Tidak hanya timses bahkan para simpatisan juga turut meramaikan dukungannya. Dengan berbagai cara tentunya termasuk membuat cerita hoaks dari pengeditan foto dan video hingga membuat caption atau keterangan palsu pada foto-foto tersebut. Dari kubu mana hoaks diproduksi secara massif?
Dilansir okezone.com prajurit TNI dan Polri yang berpose menunjukkan ibu jari serta telunjuknya kembali beredar melalui pesan berantai via WhatsApp. Foto yang sengaja disebarkan oleh orang yang tak bertanggungjawab itu untuk membangun premis bahwa TNI Polri tidak netral terhadap pemilihan paslon Presiden dan Wakil Presiden.
Referensi pihak ketiga
Tak hanya itu, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan dua petinggi TNI lainnya juga sempat disebut mendukung salah satu paslon Presiden dan Wakil Presiden karena berfoto dengan pose serupa salam dua jari dari salah satu paslon.
Dari penelusuran yang dilakukan Tim Hoax Crisis Center (HCC) Kalbar, diketahui bahwa foto itu merupakan foto dalam suatu kegiatan TNI dan Polri. Seperti penjelasan di bawah ini (http://www.pemilihindonesia.or.id/2018/11/21/hoax-tidak-benar-pati-polri-dukung-salah-satu-paslon-pilpres-2019)
Referensi pihak ketiga
"Kami memastikan bahwa foto yang memperlihatkan Irjen Ike Edwin dan Brigjend Tomsi mengacungkan dua jari membentuk huruf L tersebut adalah foto yang diambil tahun 2017 tatkala Korps Raport Kenaikan Pangkat Brigjen Tomsi akhir tahun 2017. Jadi, tidak benar bahwa kedua perwira tinggi (pati) Polri tersebut sedang mengampanyekan salah satu paslon pilpres 2019. Itu hoax.
Referensi pihak ketiga
Simbol salam L memang benar dipakai oleh salah satu paslon Pilpres 2019 yakni Prabowo-Sandi. Namun narasi di seputar foto yang beredar sejak 19 November kemarin itu salah besar. Diketahui bahwa foto itu semula beredar di WAG dengan narasi menggiring yang seolah kedua pati tersebut menyatakan dukungan politis kepada Prabowo-Sandi.
Begitulah hoaks terus-terusan diproduksi. Celakanya masih ada saja masyrakat yang percaya akan hoaks dan bahkan turut serta menyebarkannya.
Bagi kubu Prabowo Subianto dan Joko Widodo mestinya gencar ikut memerangi hoaks tersebut bukan membiarkan apalagi terlibat dalam pembuatan hoaks. Sebab nyatanya kerap hoaks justru akan memecah belah bangsa.
Sumber: okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar