Ternyata Ada Perang Dingin di Tubuh Polri, Makanya Idham Azis Digeser Jadi Kabareskrim+
Idham Azis resmi dilantik jadi Kabareskrim oleh Kapolri Jendral Tito Karnavian
BANDARpost , JAKARTA – Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menyoroti mutasi dan rotasi di tubuh polri, khususnya Irjen Idham Azis.
Idham Azis digeser untuk menjabat posisi baru sebagai Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Kabareskrim) Polri.
Ia menggantikan Komjen Arief Sulistyanto yang digeser menduduki jabatan baru sebagai Kalemdiklat Polri.
Neta menyebut, pergantian keduanya itu disebut Neta menjadi sejarah dan pertama kali terjadi di tubuh Polri.
“Ini yang pertama kali dalam sejarah polri terjadi pergantian Kabareskrim, dimana pejabat lamanya hanya menjabat dalam waktu yang sangat singkat,” kata Neta dihubungi Pojoksatu.id, Kamis (24/1/2019).
Menurut Neta, dengan digesernya Idham menjadi Kabareskrim, diharapkan perang dingin di tubuh polri bisa diredakan.
“Dengan mutasi ini diharapkan perang dingin di elit polri bisa disudahi dan polri makin solid menghadapi tahun politik dan pilpres 2019,” ungkap Neta.
Karena itu Neta menilai, hal ini menjadi tugas berat Idham menjadi pimpinan reserse kriminal polri mengingat ini adalah tahun politik.
Apalagi, Jakarta perlu perhatian khusus dari polri agar Pilpres 2019 berjalanan aman serta potensi gangguan bisa diantisipasi dan ditindak tegas.
“Ini tugas berat, Bareskrim harus meningkatkan soliditas agar penegakan hukum bisa konsisten di sepanjang tahun politik,” ungkapnya.
“Kemudian meningkatkan kinerja intelijen agar bisa LBH peka melakukan deteksi dan antisipasi dini hingga di sepanjang tahun politik tidak ada gangguan terhadap keamanan,” tegasnya.
Sebelumnya, Kapolri Jendral Tito Karnavian sendiri mengingatkan agar tak ada lagi fraksi dan friksi di internal korps Bayangkara itu.
Dalam sumpah jabatan itu, perwira polisi diminta setia dan taat kepada Pancasila, UUD RI 1945, NKRI serta menaati peraturan perundang-undangan yang berlaku.
“Polri bukan dimiliki satu orang, apalagi oleh seorang Kapolri, kita sudah memiliki sistem sudah baku, standar,” kata Tito saat pelantikan.
Pada kesempatan ini, Tito juga menegaskan anggota polri harus solid dalam mengemban amanah yang di berikan negara.
“Polri harus solid. Tolong pihak eksternal mendorong soliditas Polri,” tegas Tito.
Selain itu, Tito juga menyinggung soal mutasi yang kerap dilakukan di tubuh polri. Bahkan hal tersebut tidak ada kaitannya dengan fraksi dan friksi di internal Polri.
“Jangan ada fraksi dan friksi-friksi di dalam Polri,” wanti Kapolri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar