10Berita  - Kita ketahui bersama, DKI Jakarta pernah dipimpin oleh sosok Ir. Basuki Tjahaja Purnama, M.M. atau paling dikenal dengan panggilan Ahok. Sosoknya memimpin Jakarta sejak 19 November 2014 hingga 9 Mei 2017. Dirinya maju lagi dalam Pilgub DKI melawan pasangan Anies-Sandi dan AHY-Sylvi.

Referensi pihak ketiga
Di balik pertarungan di dunia nyata saat Pilgub, tentu ada tim media sosial yang bermain di belakang mereka untuk memenangkan kontestasi politik tersebut. Nah, baru-baru ini Tim Buzzer Rahasia Ahok blak-blakan ungkap Pilgub DKI 2017.
Sebut saja namanya Alex (nama samaran). Beberapa bulan pada tahun 2017, Alex menjadi satu dari lebih 20 sosok penting yang tergabung dalam pasukan dunia maya rahasia untuk memenangkan Ahok.

Referensi pihak ketiga
Kala itu, Alex tak melulu mengunggah tulisan, meme, atau foto soal politik Indonesia. Alex mempunyai banyak akun media sosial untuk perang di dunia maya. Tak ketinggalan, Alex selalu memasang foto-foto menarik milik orang lain pada kolom potret profil akun palsu medsosnya, rata-rata potret perempuan cantik.
Namun, akun-akun palsu miliknya itu dibuat Alex bukan untuk sekadar bersenang-senang di dunia maya.
"Ini adalah perang. Ketika Anda sedang berperang, Anda menggunakan apa pun yang tersedia untuk menyerang lawan" tutur Alex kepada Kate Lamb, jurnalis The Guardian yang menemuinya di Jakarta, dan diterbitkan pada laman daring kantor berita berbasis di Inggris tersebut, Senin (23/7/2018).

Referensi pihak ketiga
Meski bermain sebagai Tim Buzzer Rahasia yang memainkan kampanye di media sosial, terkadang Alex merasa jijik kepada dirinya. Alex bersama buzzer lain bekerja mati-matian mengunggah tulisan, meme, maupun foto berisi pesan agar publik kembali memilih Ahok dan mengalahkan dua rivalnya, Anies-Sandi dan AHY-Sylvi. Tentunya, kesemua itu diunggahnya ke akun-akun palsu.
Sebagai Tim Buzzer, mereka minimal harus memiliki lima akun Facebook, lima akun Twitter dan satu Instagram yang semuanya harus dirahasiakan.
Sebagai Tim Buzzer yang sedang berperang di media, harus menjaga medan perang alias tidak memberi tahu siapa pun tentang tempatnya bekerja. Kala itu, Alex dan tim benar-benar bekerja keras melawan gerakan klandestin berbasis medsos bernama Muslim Cyber Army (MCA) yang sama-sama Tim Buzzer.

Referensi pihak ketiga
"Saya dan yang lain, bekerja sebaliknya. Kami dipekerjakan untuk melawan sentimen anti-Ahok itu di media-media sosial. Termasuk membuat tagar kritik terhadap kandidat lawan," tutur Alex.
Setiap hari, masing-masing kami mengunggah 60 sampai 120 bahan di akun palsu Twitter dan Facebook. Masing-masing dari 20 orang bekerja menjalankan 11 akun media sosial dan menghasilkan 2.400 unggahan di Twitter per hari.(Mwahyuarif Official) 


Sumber : suara.com