5 Hasil Penelitian NASA Tentang Ka'bah, Nomer 4 Paling Mengejutkan!
BANDARpost, Kesempatan kali ini Catatan Laku mau berbagi informasi tentang hasil dari sebuah penelitian yang telah dilakukan oleh lembaga peneliti paling top di dunia yaitu NASA (National Aeronautics and Space Administration), sebagaimana dilansir swararakyat.com (27/10/2018) yang menyebutkan ada 5 hasil penelitian NASA tentang Ka'bah yang ada di Arab Saudi.
Berikut adalah 5 hasil penelitian tersebut, langsung saja dan jangan sampai tidak tuntas membaca karena info ini sangat menarik.
1.Memiliki Tingkat Grafitasi Paling Stabil
Tingginya kadar grafitasi di Ka'bah memberikan keuntungan tersendiri bagi tempat ini dan tidak hanya itu, dari tingginya tingkat grafitasi di sekitar Ka'bah ini bisa bermanfaat untuk menyehatkan orang-orang yang berada di sekelilingnya, hal ni dikarenakan sistem imun pada tubuh, bertindak sebagai sistem pertahanan diri dari segala macam penyakit ikut naik.
2. Penemuan Yang Mengejutkan Dunia Barat
Ketika Astronot Neil Amstrong melihat fenomena aneh yang mengusik akal sehatnya sebagai manusia, pada saat itu dia melihat bumi yang diliputi kegelapan, nampak seperti melayang dan yang paling mengejutkan, radiasi tersebut seolah tak berujung alias tanpa batas.
Setelah melakukan penelitian lebih lanjut, ternyata radiasi tersebut berpusat di kota Makkah, tepatnya berasal dari Ka'bah.
3. Ka'bah Sebagai Pusat Atau Sumbu Bumi
Berdasarkan penelitian Ka'bah merupakan pusat atau sumbu dari bumi dan bukti hasil temuan ilmiah tersebut, dengan mengambil beberapa garis bujur dan lintang yang ditarik dari semua benua di dunia, danhasilnya pun cukup mengejutkan, posisi Ka'bah ternyata merupakan sumber pusat bumi yang sebenarnya, hal ini jauh berbeda dengan yang selama ini berpatokan pada GMT.
4. Teknologi Modern (Satelit) Tidak Mampu Melihat isi Dalam Ka'bah
Tidak hanya menyehatkan tubuh, tingginya tekanan grafitasi yang ada di Ka'bah juga berfungsi untuk melindungi privasi Ka'bah, bahkan teknologi canggih sekelas satelit pun tidak sanggup untuk mengintip isi dari Ka'bah tersebut.
5. Batu Istimewa Hajar Aswad
Banyak ahli geologi di seluruh dunia telah mencoba yang terbaik untuk memastikan jenis dan sifat Batu Hitam, tetapi tidak dapat mencapai temuan akhir karena pembatasan budaya dan agama yang tidak memungkinkan siapa pun untuk mengambil sampel batu untuk tujuan ilmiah.
Sifat Batu Hitam sudah banyak diperdebatkan, telah digambarkan berbagai macam batu basal, batu akik, sepotong kaca alami atau - paling populer - batu meteorit.
Anthony Hampton dan tim geologisnya dari Universitas Oxford mempelajari sampel-sampel lokal yang dikumpulkan dari penempatan batu dan menemukan sejumlah penting iridium dan banyak kerucut penghancur, fitur geologis langka yang hanya diketahui terbentuk di batuan dasar di bawah kawah meteorit yang disukai oleh Temuan Paul Partsch yang menerbitkan sejarah komprehensif pertama dari black stone pada tahun 1857.
Pada tahun 1974, Robert Dietz dan John McHone berkomentar bahwa batu itu mengandung karakteristik bandit difusi yang jelas terlihat dari batu akik.
Sumber:
- Swararakyat.com
- geologypage.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar