[Catatan Advokasi Aksi Protes Kedubes China]
10Berita – Pada Jumat (21/12) LBH PELITA umat berkesempatan hadir dan turut mendampingi aksi solideritas muslim Uighur, didepan kantor kedubes China, di bilangan Kuningan Jakarta. Aksi diselenggarakan oleh berbagai elemen umat, pemuda dan mahasiswa. Sejak pagi, peserta telah menyemut mengerubuti kantor kedubes China.
Pada malam sebelumnya, beredar kabar kantor kedubes tutup sementara karena ada kendala instalasi system. Tidak jelas, apa yang dimaksud instalasi sistem tetapi pada pagi harinya informasi itu terkonfirmasi. Sejak pagi, kedubes China tutup tidak membuka layanan piblik, hanya saja diketahui kegiatan kantor tidak sepenuhnya tutup.
Panitia berusaha berkomunikasi dengan pihak kedubes agar perwakilan aksi bisa beraudiensi untuk menyampaikan aspirasi. Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Indra Jafar telah berusaha menjembatani agar perwakilan aksi dapat diterima perwakilan kedubes China. Namun aneh, pihak kedubes menolak menemui perwakilan aksi dengan dalih telah mengeluarkan pernyataan resmi melalui laman resminya.
Sebuah sikap arogan dari kepanjangan tangan otoritas China, yang tidak mau menerima perwakilan aksi meskipun mereka paham sedang berada di Indonesia bukan di China. Padahal, dengan menerima perwakilan aksi kedubes China dapat menyerap aspirasi dan mendapat masukan sebagai dasar kebijakan untuk menangani persoalan muslim di Uighur. Terlebih lagi, penanganan isu sensitif ini jika tidak hati-hati akan memantik kemarahan umat Islam diseluruh dunia, dan hal ini tentu berpotensi membahayakan China baik terhadap warga negaranya maupun kepentingan bisnisnya.
Dengan menerima perwakilan aksi, dubes China dapat menyerap sekaligus mempertimbangkan tindakan preventif antisipatif atas akses dan potensi kemarahan umat Islam terhadap Pemerintah China. Cara ini juga menjadi sarana untuk mengklarifikasi tindakan Pemerintah China di Uighur, sekaligus untuk menepis berbagai praduga yang lebih jauh. Hanya saja, sikap diam dan enggannya kedubes China menerima perwakilan aksi mengkonfirmasi Pemerintah China tidak mengambil peran politik inklusif terhadap dunia Islam atas krisis kemanusiaan di Uighur Xinjiang akibat tindakan zalim rezim China.
Apa yang terjadi dan dialami oleh kaum muslimin di Uighur Xinjiang sudah melampaui batas kemanusiaan. Pemaksaan akidah komunis, telah menjadikan China menggunakan praktik Mahkamah Inkuisisi modern dengan cara dan teknik yang luar biasa biadab.
Penyiksaan dengan teknik yang sulit diterima akal, sadis, bengis, seolah memperlakukan hewan. Sumber-sumber nasional maupun internasional, telah menggambarkan betapa sadisnya kamp kamp re-edukasi menggunakan berbagai cara dan teknik untuk memaksa re-orientasi akidah umat Islam agar melepaskannya dan mengimani akidah komunis/atheisme.
Dalam kehidupan publik, pemaksaan value non Islam hingga yang paling sederhana memaksa umat Islam di Uighur untuk memakan makanan haram menjadi praktik biasa yang dianggap bagian dari Re-edukasi. Yang lebih tragis, maraknya tindakan fisik seperti pemerkosaan muslimah, penyiksaan dengan berbagai teknik biadab, hingga pembunuhan. Tidak saja sampai disitu, pasca dibantai organ korban dijadikan komoditi dan dijual di pasar gelap.
Tindakan keji dan super biadab seperti ini tidak bisa didiamkan. Dunia internasional telah banyak mengeluarkan kecaman. Karenanya, penulis heran kenapa Indonesia sebagai negara dengan mayoritas penduduk muslim tidak mengambil tindakan apapun. Jangankan mengusir kedubes China, menyampaikan nota protes saja tidak. Bahkan, menyatakan berempati atas kezaliman yang ditimpakan kepada saudara muslim di Uighur juga tidak.
Kami, dari LBH PELITA UMAT telah mengeluarkan Pernyataan Hukum pada tanggal 20 Desember 2018, yang pada pokoknya berisi :
Pertama, kami menyatakan protes dan mengutuk keras tindakan zalim Pemerintah China terhadap umat Islam di Uighur. Dengan dalih apapun, tindakan yang mengekang kebebasan beragama dan praktik pemaksaan akidah (ideologi) yang diduga dilakukan dengan model penegakan hukum inkuisisi, bertentangan dengan hukum dan konsepsi hak asasi manusia.
Kedua, kami menghimbau kepada Pemerintah R.I. untuk mengambil sikap aktif dalam koridor politik ‘bebas aktif’ untuk menunjukan eksistensi dan Jatidiri bangsa ini yang berupaya penuh untuk terlibat dan mewujudkan ketertiban dunia, berdasarkan ketuhanan yang maha esa. Cara yang paling efektif adalah memanggil dan mengembalikan Dubes China ke negaranya, karena tindakan ini masih dalam batas kewenangan dan yurisdiksi NKRI, diakui sebagai bagian konvensi hukum internasional, atau setidak-tidaknya mengirim Nota Protes Resmi kepada Pemerintah China.
Ketiga, menghimbau kepada seluruh kaum muslimin baik di negeri ini atau di berbagai belahan dunia yang lain, untuk menyampaikan aspirasi protes keras atas tindakan zalim Pemerintah China. Tekanan opini internasional, sangat berpengaruh signifikan untuk menghentikan kezaliman atau setidak-tidaknya meredam kezaliman.
Jika melihat narasi politik yang dibangun rezim Jokowi, bukannya berempati atau bahkan membela muslim Uighur, justru melalui beberapa pejabat rezim mengeluarkan pernyataan yang menyakitkan. Pernyataan JK selaku Wapres yang menyebut tidak bisa intervensi urusan dalam negeri China.
Penegasan serupa, dengan dalih Pemerintah Indonesia hanya bisa memberikan himbauan kepada pemerintah China bukan intervensi juga disampaikan oleh Anggota Komisi I DPR Fraksi Golkar Bobby Adhityo Rizaldi.
Padahal, ada dua yurisdiksi hukum yang berbeda dan RI sebagai negara berdaulat memiliki hak konstitusional untuk mengambil sikap dan tindakan sebagai entitas sebuah negara yang berdaulat.
Pertama, pada lokus delicti tragedi muslim Uighur di Xinjiang yang merupakan kedaulatan China. Indonesia tdk dapat mengintervensi kebijakan di dalam negeri China, tetapi Indonesia memiliki hak untuk menyatakan sikap berupa protes atau kecaman keras terhadap praktik pelanggaran HAM yang dilakukan Pemerintah China terhadap muslim Uighur, Xinjiang.
Kedua, kedaulatan negara R.I. yang memiliki hak penuh untuk mengambil tindakan di wilayah negara kesatuan Republik Indonesia yang meliputi tempat kedudukan dan domisili kedubes China, dimana Indonesia memiliki hak dan wewenang dalam yurisdiksi wilayah negara, untuk mengusir kedubes China karena Pemerintah China telah mempraktikkan genosida terhadap muslim Uighur di Xinjiang China.
Tindakan bungkamnya Pemerintah rezim Jokowi – JK pada kasus Uighur ini patut dipertanyakan. Apakah negara ini sudah tidak memiliki kedaulatan ? Apakah NKRI memang sudah berada dibawah kendali China ? Apakah negara ini begitu ringkihnya, sehingga menyampaikan protes saja tidak mampu ?
Alih-alih memberikan perhatian pada kasus tragedi kemanusiaan muslim Uighur, Mr. Presiden justru sibuk bikin dokumentasi sholat dan asyik bercengkrama dengan jalan tol sebagai jualan utama kampanyenya. Terakhir, Mr. Presiden justru narsis jualan prestasi divestasi Freport untuk mengalihkan opini, padahal banyak ekonom memandang divestasi Freport adalah kebijakan yang sangat keliru.
Sakit sekali hidup di negeri yang mayoritas muslim, tetapi pemimpinnya tidak memberikan perhatian pada nasib umat dan perasaan keumatan. Presiden Jokowi, hanya menjelma menjadi Presiden bagi anggota partainya, mitra koalisinya dan para pendukungnya. Mr. Presiden tidak sanggup untuk menjadi pemimpin segenap umat, seluruh rakyat dan segenap tumpah darah Indonesia.
Penulis: Ahmad Khozinudin, S.H.
Ketua LBH PELITA UMAT
Ketua LBH PELITA UMAT
IDC – INFAQ DAKWAH CENTER
2019 Indonesia Membutuhkan Kurikulum Kepemimpinan
Korban Tsunami di Selat Sunda Terus Bertambah: 222 Orang Meninggal Dunia dan 28 Orang Hilang
Kadin Dukung Keberadaan UU Jaminan Produk Halal
IDI Kerahkan 100 Tenaga Medis Tuk Tangani Korban Tsunami Selat Sunda
Gempa 5,0 SR Guncang Padang, Sumatera Barat
Fahira Idris: Perusakan APK Bisa Picu Konflik, Jangan Anggap Sepele
Sandiaga Uno: “Buat Apa Bangun Infrastruktur, Namun Utang Terus Menumpuk?
Pada Era Industri 4.0, KPAI: Peran Ibu Tak Bisa Digantikan Teknologi
Swedia dan Norwegia Bantu Dana 18,5 Juta Dolar AS Untuk Warga Palestina
Teroris China dan Rezim Jokowi Setali Tiga Uang? Kenapa Bungkam atas Derita Muslim Uighur
REMAJA

Imagine Their Korea
17 Dec 2018 — Comments are Disabled
(Panjimas.com) – Korea adalah Negara yang hari kemerdekaannya hanya selang 2 hari saja (15 agustus 1945) dengan Indonesia, tapi pertumbuhan ekonomi dan teknologinya jauh melampaui Indonesia. Korea adalah negara dengan budaya dan bentang alam yang indah. Negara yang terkenal dengan[Read More…]
Remaja Masjid DMI Optimis Siap Hadapi Perubahan Zaman
12 Dec 2018 — Comments are DisabledEkspresi Anak Zaman Now Saat Melawan Budaya Korupsi
9 Dec 2018 — Comments are DisabledKetika Generasi Milenial Peduli Palestina
4 Dec 2018 — Comments are DisabledKreativitas Remaja dalam Cengkraman Kerusakan
11 Nov 2018 — Comments are DisabledMenag Buka Kemah Rohis Tingkat Nasional ke 3
7 Nov 2018 — Comments are DisabledRobot Evakuasi Multifungsi Bikinan Dua Siswi Madrasah
4 Nov 2018 — Comments are DisabledBakar Bendera HTI Untuk Jaga Kalimat Tauhid?
23 Oct 2018 — Comments are Disabled
PANJIMAS TV
MIMBAR BEBAS

Teroris China dan Rezim Jokowi Setali Tiga Uang? Kenapa Bungkam atas Derita Muslim Uighur
23 Dec 2018 — Comments are Disabled
[Catatan Advokasi Aksi Protes Kedubes China] (Panjimas.com) – Pada Jumat (21/12) LBH PELITA umat berkesempatan hadir dan turut mendampingi aksi solideritas muslim Uighur, didepan kantor kedubes China, di bilangan Kuningan Jakarta. Aksi diselenggarakan oleh berbagai elemen umat, pemuda dan mahasiswa.[Read More…]
AGENDA UMAT

Hadirilah! Seminar Tentang Natal Berhadiah Buku
22 Dec 2018 — Comments are Disabled
PANJIMAS.COM – Bagi umat Islam, kedudukan Natal sudah jelas dan tegas sesuai dengan fatwa MUI tanggal 1 Jumadil Awal 1401 H (7 Maret 1981 M) tentang haramnya Perayaan Natal Bersama yang masih berlaku sampai sekarang. Berdasarkan Al-Qur`an surat Al-Hujurat 13,[Read More…]
SILATURRAHIM

2019 Indonesia Membutuhkan Kurikulum Kepemimpinan
24 Dec 2018 — Comments are Disabled
JAKARTA, (Panjimas.com) – Seminar dan Diskusi Education Outlook 2019 dilaksanakan di Gedung Bung Hatta, Kampus UNJ Rawamangun Jakarta Timur. Sebanyak 220 orang yang terdiri dari mahasiswa, pemerhati dan praktisi pendidikan, perwakilan pemerintah, perusahaan swasta, NGO, dan media massa, menghadiri acara[Read More…]
GALLERY PHOTO
[Foto] Ngaji ala Scooterist Pemuda Muhammadiyah
[FOTO] Aksi 112, Umat Islam Padati Shalat Shubuh Berjamaah di Istiqlal
Infografis: Tanggapan Para Tokoh atas Penangkapan Wartawan Panjimas Ranu Muda
[FOTO] Muktamar III Wahdah Islamiyah Hadirkan Imam Masjidil Haram & Wisuda 180 Penghafal Al-Qur’an
[Foto & Video Istimewa] Melawan Lupa, Tragedi Idul Fitri Kelabu di Tolikara
[FOTO] Dauroh JITU: Jurnalis Muslim Harus Miliki Tiga Hal untuk Hadapi Tantangan Dakwah
[FOTO] Aliansi Merah Putih Peduli Suriah Kecam Pembantaian Rezim Bashar Assad di Aleppo
[Foto] Kisah Lucu di Balik Autopsi Jenazah Siyono
[Foto] Situasi Terkini Jelang Proses Pemakaman Jenazah Fonda Amar Sholihin di Solo
Foto-Foto Delegasi Said Agil Siraj Melakukan Kerjasama dengan Syiah Iran
Foto-foto Korban Ledakan Bom Beredar di Media Sosial, 6 Jenazah Teridentifikasi
Spanduk Larangan Menggunakan Terompet Bertebaran di Pekalongan
[Foto] Ribuan Kaum Muslimin Hadiri Tabligh Akbar Doa dan Cinta untuk Kemanusiaan di Syam
Al Anshor Selenggarakan Tablig Akbar “Serahkan Roma pada Kami”
[Galeri Foto] Allahu Akbar! Parade Tauhid Nasional Dipadati Ratusan Ribu Umat Islam
[Galeri Foto] Tolak Pembangunan Gereja Santa Clara, Ribuan Umat Islam Kepung Kantor Walikota Bekasi
[Foto-foto] Allahu Akbar!!! Umat Islam Se-Bekasi Raya Padati Parade Tauhid Bekasi
[Foto] Indahnya Buka Puasa Bersama “Anshar Syari’ah Libya” di Medan Ribath
Galeri Foto Umat Islam Ikuti Tabligh Akbar Bahaya Paham Sesat Syi’ah & Komunis di Masjid Agung Solo
Galeri Foto Ratusan Ribu Umat Islam Banjiri Parade Tauhid di Solo
Inilah Foto Umat Islam yang Membanjiri Tabligh Akbar Nasional Anti Syi’ah & Komunis di Masjid Agung Solo
Foto Umat Islam Sukoharjo dalam Tabligh Akbar Mewaspadai Pengaruh & Bahaya Syi’ah di Indonesia
Berikut Ini Foto Longmarch Triwulanan Gabungan Elemen Islam Solo Raya di Sragen
Inilah Foto-Foto Santri Ponpes Al Mukmin Ngruki & LUIS Tolak Valentine Day
Mahasantri Penghafal AlQur’an Firqoh Annajiyah Malang Serukan Tolak Valentines Day
Ini Pangkalan Udara Salibis AS di Yordania dalam Misi Perang Melawan Mujahidin
Beginilah Kondisi Sebagian Muslimin Suriah di Musim Dingin, Bantu dan Do’akan Mereka !!!
Inilah Foto Aksi Damai LAKIK & Sosisalisasi Fatwa MUI Tentang Keharaman Umat Islam Rayakan Natal Bersama
Foto-Foto Aksi Longmarch Bersama DSKS, LUIS & Anshor Daulah Islam Solo
Foto-foto Betapa Sadisnya Serangan Udara Rezim Nushairiyah di Raqqa, Tetapi Dunia Bungkam!
Simbol Perlawanan, Pendekar Betawi Atraksi Silat Jurus Kemplang Babi Tantang Ahok Duel
Foto-foto Eksklusif Aksi Tolak Ahok dan Penangkapan Anggota FPI
Foto Aksi Solidaritas & Penggalangan Dana Umat Islam Klaten Untuk Muslim Gaza
Ramadhan Bersama Anshar Syariah Libya
30 Warga Tak Berdosa Irak Meninggal Terkena Bom Pesawat Sekte Syi’ah Nushairiyyah
Berikut Ini 5 Gambar Peringatan Bahaya Merokok di Bungkus Rokok
Mujahidin Anshar Syariah Libya Pukul Mundur Pasukan Haftar
Foto- Foto Aksi Keislaman dalam Piala Dunia 2014
Seluruh materi baik artikel, berita, foto, video maupun logo dalam situs Panjimas.com
bebas copy untuk keperluan dakwah dan referensi non-komersial, dengan mencantumkan
sumbernya (Panjimas.com).Anda bisa turut berdakwah dengan mengirimkan informasi,
berita, artikel dan opini untuk dipublikasikan non komersial.
bebas copy untuk keperluan dakwah dan referensi non-komersial, dengan mencantumkan
sumbernya (Panjimas.com).Anda bisa turut berdakwah dengan mengirimkan informasi,
berita, artikel dan opini untuk dipublikasikan non komersial.
e-mail: redaksi.panjimas@gmail.com | Telp/SMS: 0812 3470 6050 | Pin BB: 7CF208FA
Copyright © 2018 — Panjimas. All Rights Reserved.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar