Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebt slogan Rindu Soeharto sama halnya rindu KKN (Foto: batakpos.com)
Pilpres 2019 di bawah bayang-bayang Orde Baru. Maklum saja, Orde Baru meskipun dituduh sebagai rezim yang Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme, Presiden Soeharto mampu mewujudkan kebutuhan pokok yang terjangkau dan nilai tukar dolar yang rendah. Indonesia memiliki Garis Besar Haluan Negara (GBHN) dan Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita). Inilah yang membuat kemandirian industri terus tumbuh.
Sisi KKN inilah yang dibidik Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto. Seperti yang diberitakan cnnindonesia.com (23/11) Hasto yang juga Sekjen PDIP menyebut pihak yang menggaungkan keberhasilan Orde Baru melalui slogan 'Rindu Soeharto' di Pemilu 2019 berarti rindu masa kelam KKN.
Sumber: politiktoday.com
Hasto mengatakan bahwa zaman orde baru tak membawa manfaat bagi masyarakat Indonesia secara luas. Sebab, kebijakan yang dikeluarkan saat masa itu hanya dinikmati oleh keluarga beserta kroni-kroni Soeharto dan tak berdampak bagi masyarakat. Melihat hal itu, Hasto menilai berbagai 'warisan' Orde Baru seperti perilaku KKN itu justru terus berlanjut dan menimbulkan ketidakadilan hingga saat ini.
Sebelumnya, beberapa kali kubu capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengungkit keberhasilan Soeharto. Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan jika Prabowo-Sandi terpilih, pihaknya akan mengusung semangat swasembada pangan yang pernah dilakukan Soeharto.
Tak hanya itu, Ketua Dewan Pertimbangan Partai Berkarya Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto melalui akun media sosial Twitternya berharap Indonesia kembali seperti era kepemimpinan Soeharto yang dianggap sukses dengan swasembada pangan.
Soal swasembada pangan, sejak reformasi hingga Presiden Jokowi, hal ini susah terwujud. Impor pangan untuk alasan menyetabilkan harga masih terus terjadi, atau alasan untuk menutupi kekurangan hasil panen dalam negeri. Lalu Hasto menyebut Soeharto KKN, tapi Hasto dan PDIP lupa, sejak era reformasi, PDIP merupakan partai terokrup sejak 2002-2017.
Menurut data Indonesia Corruption Watch (ICW) dan detik.com, PDIP tersangkut 120 kasus korupsi di tingkat DPR RI. Sementara di tingkat DPRD, tentu lebih banyak lagi. Era Soeharto korupsi terpusat, kini korupsi terjadi mulai dari kepala daerah hingga DPRD, Hasto lupa ya?
Prabowo disebut PDIP membawa slogan-slogan Orde Baru (Foto: kompas.com)