Terungkap Menpora Imam Nahrawi Akui Acara Kemah Inisiatifnya dan Bantah Ada Korupsi - BANDAR post

Hot

Selasa, 27 November 2018

Terungkap Menpora Imam Nahrawi Akui Acara Kemah Inisiatifnya dan Bantah Ada Korupsi

Terungkap Menpora Imam Nahrawi Akui Acara Kemah Inisiatifnya dan Bantah Ada Korupsi

Dahnil Anzar Simanjuntak

BANDARpost, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), membantah ada penyelewengan dana dalam pelaksanaan Indonesia, tahun 2017 lalu.

Menpora, Imam Nahrawi mengakui bahwa kegiatan Kemah dan Apel Pemuda Islam itu adalah inisiatifnya.

Menpora, Imam Nahrawi dalam keterangannya menyatakan, semua anggaran telah digunakan sesuai prosedur mulai dari pencairan hingga pelaporan hasil kegiatan Kemah dan Apel Pemuda Islam.

Keterangan itu di antaranya diungkap Kompas TV dalam video yang bisa disimak, berikut ini.

Sementara itu, terungkap, Ketua Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak kembali angkat bicara mengenai kasus pelaporan dirinya ke polisi.

Dilansir TribunWow.com, hal tersebut ia sampaikan melalui akun Twitter @Dahnilanzar yang diunggah pada Senin (26/11/2018).

Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan nyalinya tidak akan surut, meski langit runtuh.

Hal itu ia sampaikan menanggapi dukungan yang diberikan oleh Kadiv Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean.

Ferdinand Hutahaean mengatakan kasus yang menimpa Dahnil Anzar simpang siur.

Lantaran, pihak BPK juga membantah adanya kerugian negara.

Selain juga telah dibantah oleh Menpora Imam Nahrawi, lantas siapa yang korupsi ya?

"Sy mengikuti perkembangan kasus Ini sejak @Dahnilanzar sahabat sy dipanggil Polisi.
Ini kesimpang siuran, disebelah disebut atas temuan @bpkri namun dr BPK yaitu @AchsanulQosasi membantah dan menyatakan blm ada audit kerugian negara.
Ini bangsa mau apa?" ungkap dia.

Ferdinand meyakini, Dahnil Anzar Simanjuntaktidak terlibat korupsi apa pun.

"Saya menghormati kepolisian yg melakukan proses hukum ini. Dan saya juga meyakini @Dahnilanzar akan kooperatif. Di samping beliau sosok berintegritas, beliau juga sy yakini tidak terlibat dalam hal korupsi apa pun," imbuhnya.

Menanggapi hal itu, Dahnil Anzar Simanjuntakmengaku hanya ingin membantu persatuan melalui acara yang diinisiasi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).

"Terima kasih Bang Ferdinand. Saya tak akan surut nyali. Meski roboh langit ini.
Kami ingin membantu negeri agar bersatu, melalui acara yg diinisiasi menpora demi pak @jokowi bisa menyampaikan pesan persatuan di acara tersebut, namun kami justru dikerjai oleh pihak polisi," ungkapnya.

Sebelumnya, Dahnil Anzar Simanjuntakdengan tegas memberikan klarifikasi jika dirinya tidak pernah mengembalikan uang sebesar Rp 2 miliar.

Dia menanggapi salah satu akun yang kerap menebar fitnah.

"Pernyataan polisi di media terkait dengan ada tandatangan saya dilaporan kegiatan Kemah Pemuda, saya perlu klarifikasi, di BAP saya menyatakan, saya tdk tahu menahu ada tandatangan tsb krn tanda tangan di situ adl hasil scan," kata Dahnil.

"Anda menambah Fitnah. Saya tidak pernah mengembalikan uang Rp 2 miliar karena saya tidak punya uang itu dan tdk pernah terkait dengan uang tersebut. Anda salah satu akun yg sy catat menebar fitnah," sambungnya ketika menanggapi tudingan salah satu akun cebong tentang dia mengembalikan uang Rp 2 miliar.

Diberitakan sebelumnya, Dahnil Anzar Simanjuntak dan Ketua Panitia Kemah Pemuda Islam Indonesia Ahmad Fanani diperiksa polisi sebagai saksi atas acara yang dananya disinyalir diselewengkan.

Dugaan penyelewengan itu dinilai menimbulkan kerugian negara.

Dikutip Warta Kota, pihak kepolisian telah mengeluarkan surat perintah penyelidikan guna mengusut tuntas kegiatan yang diselenggarakan oleh Kemenpora pada tahun 2017 lalu.

"Yang jelas ini kegiatan yang diinisiasi oleh Kemenpora yang melibatkan Pemuda Muhammadiyah dan GP Ansor. Tapi, anehnya cuma kami yang diperiksa dan dicari-cari."

"Yang kedua, saya paham sekali konsekuensi dari sikap saya selama ini. Jadi sudah dicari-cari lah. Tapi, nanti, kita lihat pemeriksaannya bagaimana, kita tunggu saja," ujar Dahnil Anzar Simanjuntak di Mapolda Metro Jaya, Jumat (23/11/2018).

Di sisi lain, Fanani memberikan penjelasan mengenai permasalahan ini.

"Ini bukan perkara apa-apa. Tapi, soal harga diri yang selama ini kami perjuangkan. Gerakan PP Muhammadiyah untuk melawan korupsi."

"Lalu, hari ini, seolah-olah gerakan itu dilegitimasi dengan tuduhan bahwa Pemuda Muhammadiah hari ini korupsi. Menurut kami ini adalah harga diri," kata Fanani di Mapolda Metro Jaya, Jumat, dikutip dari Kompas.com.

Fanani kemudian mengatakan, pengembalian dana tersebut oleh pihaknya lantaran ada yang tidak sesuai di poin-poin yang disepakati dalam kontrak kerja sama antara Kemenpora, Pemuda Pancasila, dan GP Ansor dengan realisasi kegiatan.

"Bahwa nama kegiatan, waktu dan tempat kegiatan berbeda dengan apa yang realisasinya. Kedua, tanggal kegiatan dengan SP2D (surat perintah pencairan dana) tidak bersesuaian. Di MoU dilaksanakan 10 Desember 2017, ternyata SP2D atau pencairan tanggal 11 Desember 2017," imbuhnya.

Alasan lain pengembalian lantaran menurut Fanani, dalam kontrak yang telah disepakati, kegiatan digelar pada 10 Desember 2017.

Akan tetapi, diundur menjadi 16 Desember 2017 lantaran menyesuaikan jadwal Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Kalau dasar kegiatan itu dari kontrak, ini sama sekali berbeda atas perinsip kehatian-hatian kami. Kami ikuti pasal 9 dalam perjanjian tentang kewajiban dan sanksi. Apabila kami tidak merealisasikan kegiatan yang dimaksud maka perjanjian ini batal demi hukum. Wajib harus mengembalikan seluruh dana bantuan. Ini sebagai komitmen kami ya kami kembalikan," sambung Fanani. (Lailatun Niqmah)

Sumber : warta kota 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar