Ternak Ayam Kampung dengan Modal Kecil, Begini Caranya! - BANDAR post

Hot

Sabtu, 15 September 2018

Ternak Ayam Kampung dengan Modal Kecil, Begini Caranya!

Ternak Ayam Kampung dengan Modal Kecil, Begini Caranya!

BANDARpost  — Ayam kampung merupakan salah satu jenis ayam yang diminati, baik daging maupun telurnya. Masyarakat sendiri mengenalnya sebagai ayam kampung karena ayam ini merupakan ayam yang khasnya hidup di perkampungan atau pedesaan. Namun, kini ternak ayam kampung sudah mulai menjadi tren di kalangan peternak karena prospeknya cukup menjanjikan.

Foto: Google Image

Untuk membantu Anda yang ingin memulai menekuni usaha ini, berikut 6 cara budidaya ayam kampung dengan modal kecil yang pasti menguntungkan.

Persiapan kandang

Tahap awal dalam budidaya ayam kampung yang perlu dipersiapkan adalah kandang. Sebaiknya, siapkan lokasi kandang yang berjarak tidak terlalu jauh dari rumah. Buat kandang tertutup yang mengelilingi lokasi agar ayam tidak berkeliaran dan mengganggu tetangga. Anda bisa membuat kandang menggunakan bambu yang dianyam atau dipaku.

Dinding kandang harus rapat agar tidak bisa dimasuki hewan liar seperti anjing atau hewan buas lainnya. Tinggi kandang minimal 3 meter. Sebab, jika di bawah 3 meter, dikhawatirkan ayam masih dapat terbang untuk melewatinya. Sekat kandang menjadi dua bagian, dimana satu bagian untuk ayam dewasa dan satu untuk ayam yang baru mulai ditetaskan.

Pemilihan indukan ayam kampung

Setelah kandang siap, tahapan selanjutnya adalah memilih indukan. Indukan yang baik, tentunya akan memiliki keturunan yang baik. Indukan jantan harus memiliki suara kokokan yang lantang, bulu yang mengilap, serta sehat dan tidak mengalami kecacatan. Selain itu, pejantan juga harus aktif bergerak dan cukup agresif.

Untuk indukan betina, Anda bisa memilih yang memiliki warna menarik, ukuran tubuh sudah besar dan siap kawin, bulu mengkilap, sehat dan tidak cacat, serta memiliki gerakan yang aktif.

Mengawinkan indukan

Setelah indukan dilepas di kandang, maka selama beberapa hari mereka akan beradaptasi dengan lingkungan. Jangan lupa untuk memberikan pakan tambahan. Proses perkawinan akan dilakukan oleh kedua indukan jika keduanya telah siap kawin. Anda tidak bisa mempercepat proses perkawinan karena hal ini berlangsung secara alamiah. Anda hanya bisa menunggu hingga kedua indukan melakukan perkawinan.

Setelah kedua indukan melakukan perkawinan. Anda tetap harus memberikan pakan secara teratur sebanyak 3 kali dalam sehari. Pakan yang diberikan dapat berupa pelet dan dikombinasikan dengan jagung giling atau jagung pipilan. Keberhasilan perkawinan akan ditunjukkan dengan cara si betina yang biasanya akan lebih rewel. Dalam artian, ia akan terus berkokok, ini menandakan bahwa sudah saatnya ia bertelur.

Setelah menunjukkan ciri tersebut, yang perlu Anda lakukan adalah memisahkannya dan memindahkannya ke lokasi kandang sebelah sebagai tempat sementara untuk sang betina bertelur. Biasanya, ayam akan bertelur paling sedikit 5 butir dan bisa mencapai 14 butir telur untuk sekali bertelur.

Memelihara anakan ayam kampung

Untuk mempercepat proses budidaya, sebaiknya penetasan telur dilakukan secara manual atau buatan. Penetasan melalui cara buatan, waktu yang dibutuhkan lebih singkat, yakni hanya 14—20 hari. Sementara, penetasan secara alami membutuhkan waktu yang lebih lama, yakni sekitar 25—35 hari. Untuk itu, menetaskan secara manual atau buatan akan lebih menguntungkan.

Buatlah kotak penetasan dengan ukuran yang sudah ditentukan. Beri lampu tambahan dengan daya 10 watt. Anda bisa menggunakan lampu bohlam atau lampu neon. Letakkan telur di bawah lampu, kemudian biarkan hingga telur menetas. Setelah 14—20 hari, telur akan mulai menetas. Selanjutnya, perawatan dan pemeliharaan intensif harus mulai dilakukan.

Setelah anakan mulai menetas, Anda wajib melakukan pemeliharaan dengan intensif. Pemeliharaan yang dilakukan ialah memberi pakan. Pakan yang digunakan juga merupakan pakan khusus, yakni jagung yang digiling dengan halus. Pakan ini diberikan hingga anakan berusia 2 bulan. Baru setelah lewat dua bulan, anakan dapat dipindahkan ke kandang dewasa.

Sumber : Pertanianku, UC News

Tidak ada komentar:

Posting Komentar