Soal Cawapres, Tifatul Sembiring: Jalankan Ijtima Ulama, Kami Siap Mundur dan Menyukseskan
Politisi PKS, Titaful Sembiring menilai bahwa Ustaz Abdul Somad dan Salim Segaf Al Jufri adalah sosok yang pantas dijadikan cawapres.
Tifatul Sembiring - kompas
10Berita, - Politisi PKS, Titaful Sembiring menilai bahwa Ustaz Abdul Somaddan Salim Segaf Al Jufri adalah sosok yang pantas dijadikan cawapres.
Dilansir TribunWow.com, melalui akun Twitter @tifsembiring yang ia tulis pada Senin (30/7/2018).
Dalam cuitan tersebut, Tifatul menilai bahwa
Ustaz Abdul Somad dan Salim Segaf Al Jufri adalah sosok yang pantas dijadikan cawapres.
Tifatul berharap agar ijtima ulama dijalankan.
Tak hanya, itu, politisi PKS itu mengaku siap mundur dan menyukseskan.
"UAS atau Dr. Salim Segaff, dua2nya bagus sbg cawapres. Kalau sudah ada jawaban ijtima' ulama, ya jalankan. Jangan kalau begini kalau begitu lagi
Dan kami2 yg lain ini siap mundur, dan siap menyukseskan beliau2," tulisnya.
Diketahui, dalam acara Ijtima Ulama dan Tokoh Bangsa yang diselenggarakan oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-Ulama) muncul beberapa nama tokoh cawapres yang direkomendasikan untuk mendampingi Prabowo Subianto.
Dalam forum yang digelar sejak Jumat lalu tersebut, direkomendasikan Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden dan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri atau Ustaz Abdul Somad sebagai calon wakil presiden.
"Peserta Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional sepakat untuk merekomendasikan Prabowo Subianto-Al Habib Salim Segaf Al-Jufri dan Prabowo Subianto-Ustaz Abdul Somad Batubara sebagai calon presiden dan calon wakil presiden," ujar Ketua Umum GNPF, Yusuf Martak, di Hotel Menara Peninsula, Jakarta, Minggu, (29/7/2018), dikutip dari Tribunnews.
Ustaz Abdul Somad nilai Salim Segaf lebih layak.
Melalui akun Instagram @ustadzabdulsomad,Ustaz Abdul Somad juga mengunggah sebuah poster Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Salim Segaf.
Dalam caption-nya, Abdul Somad mengatakan jika pasangan Prabowo dan Salim Segaf adalah pasangan yang seimbang.
"Selamat! Ternyata kerumunan sudah berubah menjadi barisan kekuatan.
Prabowo-Habib Salim pasangan tawazun (seimbang) antara ketegasan tentara dan kelembutan Ulama, Jawa non-Jawa, nasionalis-religius, plus barokah darah Nabi dalam diri Habib Salim.
Biarlah saya jadi suluh di tengah kelam, setetes embun di tengah sahara. Tak sungkan berbisik ke Habib Salim, tak segan bersalam ke Jenderal Prabowo.
Setelah Sayyidina Umar bin Khattab wafat, sebagian Sahabat ingin membaiat Abdullah -anak Sayyidina Umar- sebagai pengganti. Beliau menolak lembut, karena bidang pengabdian ada banyak pintu.
Fokus di pendidikan dan dakwah.
Al-Faqiir Ilaa Rabbih, Abdul Somad," tulisnya. (/Woro Seto)
Sumber :TribunWow.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar