Titiek Tinggalkan Golkar, Faizal: Alhamdulillah, Itu Bukti Pengaruh Kepemimpinan Jokowi - BANDAR post

Hot

Selasa, 12 Juni 2018

Titiek Tinggalkan Golkar, Faizal: Alhamdulillah, Itu Bukti Pengaruh Kepemimpinan Jokowi

Titiek Tinggalkan Golkar, Faizal: Alhamdulillah, Itu Bukti Pengaruh Kepemimpinan Jokowi

Politisi Partai Golkar Titiek Soeharto| AKURAT.CO/Dedi Ermansyah

BANDARpost,  Di tempat Presiden Soeharto lahir di Kemusuk, Sedayu, Kabupaten Bantul, Jawa Tengah, Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto mengumumkan mundur dari Partai Golkar, Senin (11/6). Titiek bergabung dengan partai yang dibangung adiknya, Tommy Soeharto, Partai Berkarya.

Sejumlah kalangan tidak terkejut dengan langkah politik Titiek Soeharto. Begitu juga dengan Ketua Progres 98 Faizal Assegaf.

Lewat Twitter, Faizal Assegaf menilai keputusan Titiek Soeharto merupakan bukti pengaruh kepemimpinan Presiden Joko Widodo untuk reformasi.

‏"Siti Hediati Harijadi atau Titiek Soehartoresmi mengumumkan mundur dari Partai Golkar. Alhamdulillah, itu bukti pengaruh kepemimpinan JKW sangat fenomenal. Berhasil menularkan spirit politik reformasi ke internal Golkar agar bersih dari antek-antek Orba," tulis @faizalassegaf.

Pernyataan politik Titiek

Di awal pernyataan, Titiek menyoroti keadaan masyarakat dewasa ini yang menurutnya: sungguh sangat memprihatinkan.

Dia menyebut kurang lebih tujuh juta tenaga kerja nganggur dan butuh pekerjaan untuk menghidupi keluarga mereka ditengah kondisi ekonomi yang mencekik. Negara dibanjiri tenaga kerja asing yang tidak lebih pandai dari pada tenaga kerja Indonesia.

"Alam dan tanah yang begitu subur yang Allah karuniakan kepada kita, seolah-olah tidak ada artinya karena kita tidak dapat mengolahnya dengan baik untuk memenuhi kebutuhan pangan, sehingga apa-apa masih impor. Kekayaan sumber daya alam yang melimpah yang Allah karuniakan kepada kita tidak dapat dinikmati oleh rakyat. Tidak dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat sebagaimana diamanatkan oleh undang-undang. Penyelundupan narkoba yang berton-ton jumlahnya yang sudah pasti bisa menghancurkan bangsa kita. Sungguh sangat menyedihkan pemerintah tidak sedikitpun berkomentar tentang hal itu.

"Saya sedih. Saya ingin menjerit untuk protes dan menyuarakan hati nurani rakyat. Tapi saya tidak dapat melakukan hal itu. Karena saya sebagai orang Golkar. Partai pendukung pemerintah.

"Saya adalah anak biologis Presiden Soeharto. Saya tidak bisa berdiam diri untuk tidak menyuarakan jeritan rakyat. Oleh karena itu saya memutuskan untuk keluar dari Partai Golkar dan memilih untuk memperjuangkan kepentingan rakyat melalui Partai Berkarya.

"Sebagai konsekwensinya tentu saya juga harus melepaskan keanggotaan saya di DPR. Saya mohon pamit kepada teman-teman di DPR, terima kasih untuk persahabatan dan kebersamaan kita selama ini. Baik di Komisi IV, BKSAP maupun saat di rapat paripurna. Saya pasti akan merindukan saat kebersamaan kita... Doakan kita bertemu lagi tahun depan," kata dia.

Sumber : AKURAT.CO

Tidak ada komentar:

Posting Komentar