Isu Operasi Penjegalan Demokrat di Balik Pertemuan Puan-Prabowo - BANDAR post

Hot

Sabtu, 09 Juni 2018

Isu Operasi Penjegalan Demokrat di Balik Pertemuan Puan-Prabowo

Isu Operasi Penjegalan Demokrat di Balik Pertemuan Puan-Prabowo

.com/blogger_img_proxy/

Puan Maharani dan Megawati Soekarnoputri

BANDARpost , JAKARTA – Rencana pertemuan Puan Maharani dengan Prabowo Subianto yang rencananya akan dilangsungkan dalam waktu dekat ini memicu berbagai prediksi.

Hal itu disebabkan karena antara PDI Perjuangan dan Gerindra, dianggap merupakan dua poros yang berseberangan dan saling tolak-menolak bak sumbu magnet.

Terlebih, rencana pertemuan putri Ketum PDIP dan Ketum Partai Gerindra itu diungkap sendiri oleh Megawati Soekarnoputri.

Namun diyakini, pertemuan Puan-Prabowo itu bisa memiliki dua makna. Yakni sebagai pertemuan biasa atau malah sebaliknya.

Apalagi, pertemuan dua insan penting berbeda kubu itu tidak hanya sekali ini saja terjadi.

Demikian diungkap pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago, Jumat (8/8/2018).

Pangi menyebut, pertemuan Puan-Prabowo itu bisa jadi pertemuan istimewa jika yang jadi pembahasan terkait Pilpres 2019 mendatang.

“Saya membaca pertemuan Puan dengan Prabowo sangat dimungkinkan untuk membahas potensi poros ketiga,” ungkap Pangi.

Menurutnya, Puan sebagai elit PDIP, tentu tak akan berani melakukan pertemuan dengan Prabowo.

Terkecuali, ada mandat atau perintah dari pimpinan yang tidak lain adalah Megawati.

Karena itu, Direktur Eksekutif Voxpol Center itu menduga bahwa rencana pertemuan itu tidak lain perintah langsung dari ibu kandungnya itu.

“Untuk menyampaikan pesan agar Prabowo mematikan langkah politik Partai Demokrat yang sedang menginisiasi terbentuknya emberio poros ketiga,” paparnya.

Analisanya itu, kata Pangi, didasarkan pada kenginan Jokowi yang berhasrat agar mayoritas parpol di Senayan solid memberikan dukungan kepada dirinya.

Sebab, lanjut dia, jika muncul poros ketiga, maka teori demokrasi 50 persen plus 1 tidak akan tercapai.

“Jokowi juga pasti tidak senang degan hal itu,” hematnya.

Kendati, suara poros ketiga yang kini gencar digagas Demokrat dan PAN itu tak memenuhi syarat untuk mencalonkan capres-cawapres di Pilpres 2019.

Akan tetapi, dengan pertemuan tersebut, Puan disebutnya bisa jadi menerima mandat tertentu dari Jokowi.

Yakni untuk meminta mantan menantu Presiden Soeharto itu agar terus menjaga parpol yang bisa jadi ‘melompat’ untuk bergabung melahirkan poros ketiga.

“Nah, situasi demikian ini yang membuat poros ketiga sulit terbentuk,” jelasnya.

Di sisi lain, sambungnya, belum ‘lahirnya’ sosok capres-cawapres poros ketiga selain selain Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Biarpun terdapat sejumlah nama alternatif seperti Anies Baswedan dan Rizal Ramli, namun tetap tak cukup signifikan.

“Tapi sulit maju karena tidak memiliki kendaraan politik,” tutupnya.

Di sisi lain, Puan Maharani sendiri tiap kali ditanya soal agenda pertemuan tesebut selalu tak pernah memberikan jawaban jelas dan rinci.

“Hanya membahas situasi politik terkini dan ketawa-ketiwi,” demikian Puan.

(ruh/)

Sumber : pojoksatu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar