Siapa Teman Kita di Alam Kubur - BANDAR post

Hot

Selasa, 22 Mei 2018

Siapa Teman Kita di Alam Kubur

Siapa Teman Kita di Alam Kubur

BANDARpost, Saat nanti kita meninggalkan dunia ini, jenazah kita akan dimandikan, dikafani, dishalatkan, lalu diantarkan ke pemakaman untuk dikuburkan. Orang-orang akan datang ke rumah kita untuk bertakziah dan mengucapkan bela sungkawa atas kematian kita. Di sana raut muka kesedihan bercampur tangis duka pecah.

Saat menuju pemakaman, ada tiga hal yang mengantar dan mengikuti kita, yaitu suami, istri, ayah, ibu, anak, kakak, adik termasuk tetangga, teman, rekan bisnis, dan yang lainnya. Kedua, harta yang kitadapatkan. Ketiga, yaitu amal kita, baik atau buruk. Amal Adalah Teman Kita Nanti di Alam Kubur Rasulullah Saw. bersabda: ”Ada tiga hal yang mengikuti kepergian jenazah, yaitu keluarga, harta dan amalnya. Dua diantaranya akan kembali, hanya satu yang tetap menyertainya. Keluarga dan hartanya akan kembali, sedangkan yang tetap adalah amalnya.”(H.R. Bukhari dan Muslim).

Dalam memahami dan memaknai hadis di atas, Atho’ bin Yasar rahimahullah berkata, “Jika seorang mayat diletakkan di dalam lahatnya, maka yang pertama kali datang kepadanya adalah amalannya. Amalannya itu memukul paha kirinya, lantas berkata, ”Aku adalah amalmu! Mayat itu berkata “Di mana istri, anak, kerabat, dan harta kekayaan yang telah dikaruniakan oleh Allah kepadaku?” Amalanya berkata, “Kau tinggalkan istri, anak, keluargamu, dan harta kekayaan yang dikaruniakan oleh Allah kepadamu, di belakangmu. Tidak ada yang masuk kedalam kuburmu bersamamu, kecuali aku!” Mayat ituberkata, “Duhai, andaikata dulu aku mengutamakanmu dari pada istri, anak, keluarga, dan harta kekayaan yang dikaruniakan oleh Allah kepadaku, karena ternyata tidak ada selainmu yang masuk bersamaku!” Imam Syafi’i rahimahullah berkata, “Sesungguhnya saya memperhatikan anak Adam, setiap mereka itu dicintai, mereka terikat oleh cinta orang yang mencintainya, dan sebagian orang yang dicintainya itu ditemani oleh kekasihnya sampai kepada masa sakit di ambang kematiannya. Sebagian lagi ditemani oleh sang kekasih sampai ke pintu kubur, kemudian semuanya kembali dan meninggalkannya sendirian.Tidak seorang pun yang mendampinginya di alam kubur. Maka aku pun berpikir dan berkata “sebaik-baik orang yang dicintai seseorang adalah yang ikut menemaninya ke dalam kubur, mendampingi serta memberi manfaat kepadanya di alam kubur. Maka tidak satu pun yang bisa melakukan itu selain amal saleh, maka akhirnya aku menjadikan amal saleh sebagai kekasih sejatiku, supaya nanti dia menjadi penerang di kubur saya kelak, mendampingi serta tidak meninggalkan saya sendirian.

”Teman yang Baik dan Menjaga Bagi yang di dunia berteman dengan amal saleh, maka saat di kubur nanti Allah luaskan kuburannya sejauh mata memandang. Lalu, datanglah seorang laki-laki tampan yang berpakaian bagus dan berbau harum. Ia berkata, “Berbahagialah dengan segala yang membahagiakan Anda. Ini adalah hari kebahagiaan Anda yang telah Allah janjikan.” Orang beriman tersebut bertanya, “Siapakah engkau? Wajahmu tampan sekali.” Ia menjawab, “Aku adalah amal saleh Anda.

Teman yang Buruk dan Menyiksa Bagi orang kafir dan orang muslim yang amal hidupnya buruk (tidak suka ibadah dan beramal saleh), maka kuburnya disempitkan sehingga tulang-tulang rusuknya berhimpitan. Dan datanglah seorang laki-laki berwajah buruk kepadanya, berpakaian buruk, beraroma busuk, lalu mengatakan, “Terimalah kabar yang menyusahkanmu! Inilah harimu yang telah dijanjikan (keburukan) kepadamu”. Maka ruh orang kafir itu bertanya kepadanya, “Siapakah engkau, wajahmu adalah wajah yang membawa keburukan?” Dia menjawab, “Aku adalah amalmu yang buruk.

”Menjadi Orang yang Cerdas Beramal

Jadilah orang yang cerdas beramal saleh. Jadikanlah keluarga dan harta sebagai ladang amal saleh dan mesin pencetak pahala kita. Dengan potensi keluarga yang kita miliki, kita didik istri dan anak-anak kita menjadi insan yang saleh. Kita nafkahi mereka dengan nafkah yang halal dan baik, kita berikan kegembiraan dan kebahagiaan ke dalam hati mereka. Dan itu semua akan jadi amal saleh bagi kita. Dengan potensi harta yang kita miliki, kita infakkan sebagiannya di jalan Allah, kita wakafkan untuk membantu program dan proyek yang memberikan manfaat bagi kaum muslimin dan manusia secara umum. Selain itu, kita beri makan orang miskin, bantu saudara yang lemah secara ekonomi, santuni anak yatim, biayai orang-orang yang sedang berjuang di jalan Allah, dan lainnya. Itulah yang bisa menjadi amal saleh bagi kita. Mari jadikan keluarga kita sebagai ladang amal saleh. Kita jadikan harta kita sebagai mesin amal pencetak pahala. Kita perhatikan amal-amal kita secara umum, baik amal lahir atau jasmani seperti shalat, zakat, puasa, umrah, haji, mencari ilmu, silaturahim, baca Quran, dakwah, mengajarkan ilmu, dan lainnya. Atau juga amal batin atau hati seperti niat ikhlas, zuhud, tawadhu, tawakal, sabar, syukur, wara’, iffah, husnuzan, dan lainnya.Mari berteman dengan amal saleh agar kelak di alam kubur dia menjadi teman kita, teman yang menjaga dan menolong kita. 
Teman yang menjadi wasilah diberikannya nikmat kubur oleh Allah Swt.

Semoga Allah memudahkan kita untuk beramal saleh dan mengaruniakan kepada kita kesabaran dalam mengerjakannya, aamin.

Oleh Ustadz Romli Mustofa (Ketua Harian Masjid Agung Trans Studio Bandung)Editor: Fadil Ibnu Ahmad

Sumber : http://www.masjidtrans.com/2016/07/30/siapa-teman-kita-alam-kubur/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar