Istilah Psikower Adalah Kritik Cerdas untuk PSI
BANDARpost , Jakarta - Istilah "PSIKOWER" saat ini ramai dalam perbincangan media sosial. Istilah itu pertama kali dicetuskan oleh Mustofa Nahrawardaya melalui akun @NetizenTofa.
Istilah itu lantas menjadi populer dan istilah kekinian dalan merujuk situasi politik Nasional.
Dalam cuitannya di akun Twitter @NetizenTofa menyerukan bahayanya "PSIKOWER" dalam perbincangan politik nasional.
"Saya perkenalkan istilah baru : PSIKOWER. Sebagai gerombolan varian baru selain Ahoker dan Jokower. Lebih berbahaya".
Pro dan kontra atas cuitan Mustofa Nahrawardaya, ditanggapi positif oleh Abi Rekso melalui akun @abirekso.
"@NetizenTofa sadarilah, istilah PSIKOWER itu adalah indikasi kecerdasan anda dalam melakukan kritik terhadap @psi_id"
Peneliti Indonesia Watch for Democracy (IWD), Abi Rekso menjelaskan mengapa dirinya secara lugas mengkaitkan PSIKOWER dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
"Disitulah cerdas dan bernas seorang Mustofa Nahrawardaya. PSI sebagai sebuah partai baru harus mendengarkan pandangan orang seperti Tofa," katanya di Jakarta, Minggu (1/4/2018).
Abi Rekso juga menekankan selama ini PSI memang mendukung Presiden Jokowi. Dirinya juga sepemahan dengan Mustofa bahwa PSI akan lebih berbahaya dari Ahoker dan Jokower.
"PSI menjadi berbahaya karena selalu menjadi lawan tanding dari penghujat Jokowi. Seperti Fahri Hamzah dan Fadli Zon misalnya. Ditambah Fahri dan Fadli selalu enggan bertemu dengan PSI. Jadi, wajar jika PSI harus diwaspadai" tutup Abi Rekso.[jat]
Sumber : Inilah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar