Lampung Termasuk Rawan Politik Uang, Apa Tanggapan Peserta Pilgub Lampung?
BANDARpost , BANDAR LAMPUNG - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Pusat telah merilis provinsi-provinsi yang rawan politik uang, sementara Provinsi Lampung termasuk di dalamnya. Pemetaan tersebut berdasarkan data dan temuan Bawaslu pada momen Pilkada, Pileg dan Pilpres sebelumnya.
Juru Bicara (Jubir) Tim Herman-Sutono, Rakhmat Husein angkat bicara,menjelang gelaran Pilkada Serentak 2018. Rakhmat memastikan jagoan yang diusung pihaknya tidak akan melakukan politik uang.
“Kalau Herman-Sutono, saya jamin dan pastikan tidak akan melakukan politik uang dan politik bagi-bagi sembako dan kami anti untuk melakukan hal itu,”tegas Rakhmat kepada Tribunlampung.co.id, Sabtu, 10 Februari 2018
Menurut Rakhmat, Herman-Sutono maju dalam Pilgub harapannya untuk menang, tapi kemenangannya tersebut karena kehendak rakyat yang memilih. Ia menyebut, masyarakat Provinsi Lampung jangan pernah mengharapkan ada sembako atau uang dari pihaknya.
“Andaipun ada di lapangan, tolong Bawaslu untuk menyelidiki dan menelusurinya, karena kami tidak akan melakukannya, sebab Herman-Sutono patuh hukum dan taat aturan,” bilangnya
Komitmen senada diungkapkan tim pemenangan Paslon Ridho-Bachtiar, Imer Darius. Menjelang Pemilihan Gubernur 2018, paslon ini komit akan melaksanakan pemilihan yang langsung, umum, bersih, jujur, adil, berkualitas, sesuai dengan pedoman aturan.
“Hal tersebut merupakan prinsip dari paslon Ridho-Bachtiar, bagaimana menyelenggarakan Pilkada itu berjalan dengan baik, kemudian menjaga dan tidak mencederai prinsip-prinsip demokrasi,” ungkapnya. Ia berharap gelaran Pilkada Serentak 2018 ini bisa berkualiatas
Menurut Imer, masyarakat yang menentukan hasil dan siapa paslon yang bakal menang. Disini masyarakat tersebut harus cerdas memilih dan melihat rekam jejak masing-masing paslon dan komitmen untuk pembangunan Provinsi Lampung.
“Saya pikir masyarakat sudah cerdas untuk menentukan pilihan sesuai hati nurani dan tidak memilih Paslon yang haus dengan kekuasaan dan tidak menyesengsarakan rakyatnya,” bilangnya
Sementara tim pemenangan paslon Arinal-Nunik, Ali Imron, sepakat komit tidak melakukan politik uang dari paslonnya.
Ali mengaku, paslon Arinal-Nunik akan selalu menjaga dan tertib aturan dan money politics tidak dibenarkan dalam gelaran Pilkada.
“Karena tidak dibenarkan, maka tim Arinal-Nunik komit untuk tertib aturan,” ujar Ali
Majunya Paslon Arinal-Nunik dalam Pilgub 2018, sebutnya, untuk tidak akan mengajarkan masyarakat membangun demokrasi dengan cara uang, tapi dengan kesadaran pendidikan politik. Menurut Ali Imron, pilihlah pemimpin yang bisa membangun dan menyelelsaikan permasalahan masyarakat.
“Masyarakat harus tahu gelaran Pilkada 2018 di dalamnya terdapat peristiwa kepentingan semua orang dan dilakukan 5 tahun sekali,” ujarnya
“Masyarakat tentu harus cerdas dan jangan sampai salah pilih, apalagi paslon yang bagi-bagikan uang karena ujung-ujungnya rakyat itu sendiri jadi susah,” ungkapnya
Sementara tim pemenangan paslon Mustafa-Jajuli, Edwin Hanibal meski nomor ponselnya dalam keadaan aktif, tidak memberi respons saat dihubungi Tribunlampung.co.id.
Sumber : Tribunlampung.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar