Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto Ikut Tanda Tangan Tolak LGBT
BANDARpost , Makassar- Puluhan pemuda dan remaja tergabung dalam Gerakan Penyelamat Generasi bangsa, melakukan Kampanye Aksi 1000 Tanda Tangan Tolak LGBT “Selamatkan Generasi dari Ancaman Virus Lesbian-Gay-Bisexual & Transgander (LGBT)” di anjungan Pantai Losari Makassar, Ahad (07/01/2018).
Aksi tersebut, diisi dengan penyampaian orasi, penandatanganan spanduk dukungan dan pembagian liflet. Acara turut dihadiri Wali Kota Makassar, Muhammad Ramdhan Pomanto yang mensupport upaya penanggulangan LGBT di masyarakat sebagai komitmen Pemkot Makassar memberantas LGBT.
Kampanye 1000 tanda tangan tolak LGBT tersebut, bertujuan mengingatkan generasi muda, orang tua serta masyarakat agar mewaspadai akan ancaman baru virus LGBT yang kian marak di Indonesia khususnya di Makassar.
Salah satu peserta aksi, Fahrul Alam mengatakan, LGBT menjadi momok berbahaya bagi masa depan generasi muda sebab fakta membuktikan kian hari kian menunjukan eksistensi kaum LGBT di ruang-ruang publik.
“Mereka terus masif melakukan berbagai macam manuver gerakan untuk menunjukan pengaruh mereka di tengah-tengah kehidupan masyarakat,” kata Ketua Pengurus Aliansi Komunitas Peduli Generasi ini kepada harianamanah.com.
Fahrul Alam menuturkan, LGBT berkembang pesat di Indonesia karena kampanye masif juga terselubung LGBT ke ruang-ruang publik. Dengan dana yang besar, seperti tuturan Profesor Mahfud MD ada yang kucurkan anggaran sebesar 180 juta US$ untuk berbagai program LGBT di tanah air.
Dengan anggaran sebesar itu pantas saja kaum LGBT dan perusak moral bangsa berebut untuk ikut serta di dalamnya. Sebagian ada yang memang pembela LGBT, sebagian lagi ada yang sekedar fulus. Tapi hasilnya sama; merusak bangsa! Maka Saatnya menjadikan LGBT sebagai Common Enemy Bersama.
“Kami Muslim cerdas, menolak LGBT. Saatnya terapkan aturan Allah di negeri ini dalam seluruh aspek kehidupan supaya kami selaku remaja penerus masa depan Bangsa ini tetap terjaga” tegasnya.
Sumber: Harian Amanah
Redaktur: Syafi’i Iskandar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar